Krisis moneter yang berlanjut pada krisis ekonomi pada 1998 meluluhlantakan hampir seluruh sektor usaha di Indonesia, termasuk UMKM. Kondisi itu memicu keprihatinan banyak pihak. Terdorong niat untuk membantu pelaku usaha bangkit kembali melalui skema pinjaman, I Wayan Suyatna dan beberapa rekan berencana mendirikan koperasi.
Menurut Wayan, ide pendirian koperasi karena lembaga sokoguru ekonomi itu memiliki fleksibilitas dibanding lembaga keuangan lain. Koperasi juga memiliki semangat gotong royong untuk membantu mereka yang kesulitan. “Ide awal pendirian koperasi ini diniatkan untuk membantu pelaku usaha mengakses pembiayaan,” ungkap Wayan, sang penggagas KSP Guna Prima Dana (GPD).
Setelah ide mengkristal, pada 9 Sepetember 2001 bertempat di Mandala Cafe KSP GPD dideklarasikan oleh 9 orang deklarator. Selanjutnya pada 30 Juli 2002, koperasi anyar itu mendapatkan keabsahan badan hukum dari Dinas Koperasi dan UKM dengan jumlah anggota saat itu sebanyak 139 orang.
Wayan, pria kelahiran Badung 6 Juni 1976 yang kini dipercaya sebagai Manajer Utama KSP GPD merasa senang karena masyarakat merespons positif berdirinya koperasi tersebut. Masyarakat yang menjadi anggota merasa terbantu karena mendapatkan pinjaman dengan proses yang tidak terlalu berbelit-belit.
Seiring berjalannya waktu, usaha koperasi yang berpusat di Badung Bali itu terus berkembang. Pengurus dan pengelola pun sepakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat memberikan layanan terbaik kepada anggota. “Prinsipnya kita harus terus lebih baik dalam melayani anggota,” ungkap Wayan.
Pria pengagum Bung Hatta yang sebelumnya pernah bekerja sebagai manajer di salah satu perusahaan swasta itu menilai perlunya koperasi menggelar pelatihan kepada karyawan secara kontinu. Materi pelatihan menyesuiakan dengan kebutuhan organisasi. KSP GPD pun rutin mengikutsertakan karyawannya mengikuti pelatihan baik yang diadakan internal maupun eksternal.
Selain itu, Wayan mendorong koperasi untuk mengadopsi teknologi digital sesuai dengan perkembangan zaman. Kini koperasi terbaik di Badung itu memiliki aplikasi GPD Online yang memiliki beragam fitur untuk memudahkan anggota bertransaksi.
Kini Wayan, sang penggagas dan inisiator lainnya dapat tersenyum karena niatan awal membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan modal pinjaman dapat terealisasi. Bahkan, koperasinya kini sarat prestasi seperti menjadi yang terbaik di Badung dan dinobatkan sebagai Penyalur KUR Terbaik Tahun 2021 untuk kategori Lembaga Keuangan Bukan Bank oleh Kementerian Perekonomian. (Djt).