Peluang News, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, serangan siber terkait ransomware di Pusat Data Nasional (PDN) sejauh ini tidak berdampak terhadap operasional Kemenparekraf di tanah air.
Hal ini dikarenakan, menurutnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempunyai sistem yang berbeda dan ketahanan yang lebih aman daripada yang lain.
“Kalau untuk layanan sendiri di Kemenparekraf ini kami bersyukur bahwa tidak ada layanan yang terdampak secara langsung karena kami menggunakan sistem yang berbeda, lebih aman,” kata Sandiaga di kawasan Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Menurut Sandiaga, ketahanan sistem yang lebih aman ini dibuktikan dengan adanya torehan penghargaan ‘Digital Government Award’ dengan nilai sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) tahun 2023 tertinggi untuk kategori kementerian di Indonesia.
“Karena pernah dilaporkan satu bulan lalu bahwa Kemenparekraf ini memiliki skor tertinggi dari kementerian-kementerian lainnya dalam zisi penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik,” ungkapnya.
Selain itu, ia menerangkan bahwa dampak serangan siber tersebut juga belum terlihat terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Alasannya, karena jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pun masih terus meningkat hingga saat ini.
“Jadi, alhamdulillah kami pantau di tiga pintu utama wisman masuk ke Indonesia masih dalam situasi yang meningkat dibandingkan dengan data tahun lalu dan bulan lalu,” terang mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Tapi, tentunya kami tetap harapkan agar layanan-layanan ini dapat semakin baik ke depannya dan bisa segera pulih. Karena kami berharap bahwa tidak akan ada narasi negatif terus nanti,” tambahnya.
Senada dengan Sandiaga, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Nia Niscaya memastikan bahwa Kemenparekraf memang memiliki sistem yang berbeda dan ketahanan yang lebih aman.
Kendati demikian, Nia tetap menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada pihak Ditjen Imigrasi yang dinilai telah bergerak cepat dan cermat untuk menangani permasalahan tersebut.
“Alhamdulillah, kami tidak terganggu karena kami mempunyai sistem yang berbeda. Namun, kami tetap berkomunikasi dengan teman-teman di imigrasi dan hal ini sudah teratasi dengan adanya sistem yang mereka langsung backup. Semoga ini tidak terulang karena tidak nyaman banget,” tuturnya.
