PANGANDARAN—-Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Pangandaran menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menjadikan wilayahnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hanya saja sebelum KEK terwujud terlebih dahulu diadakan persiapan khusus dari Pemerintah Pusat maupun Pemeirntah Daerah untuk para pelaku UKM, agar tidak menjadi penonton di daerahnya sendiri.
Menurut Ketua Kadin Pangandaran Teddy Sonjaya, saat ini Pemda Pangandaran masih fokus pada pembangunan infrastruktur. Dia mengharapkan para pelaku UKM mendapatkan pelatihan agar bisa naik kelas, di antaranya dengan meningkatkan kualitas produk pengemasan, hingga membantu pemasaran.
Saat ini Kadin Pangandaran membina antara 200 hingga 300 UKM dari sekitar dua ribu UKM yang ada dalam data pihaknya. Pihak Pemkab Pangandaran sendiri menyebutkan jumlahnya sekitar lima ribu.
“Saat ini potensi yang sudah digarap cukup baik adalah gula merah Pangandaran yang termasuk terbaik di tingkat nasional. Gula merah yang disbeut gula semut ini sudah diekspor ke Jepang dan kini sudah dicoba ke Korea Cuma masih terbentur soal standarisasi,” ujar Teddy ketika dihubungi Peluang, Jumat (30/11/2018).
Pemberdayaan pengusaha gula merah ini dibantu oleh Islamic Development Bank dan juga Universitas Padjadjaran dan Institut Peertanian Bogor untuk pengadaan kompor. Gula merah dideversifikasi menjadi aneka macam produk seperti kuem oringa, keripik hingga gula jahe. Gula merah ini juga diserap perusahaan besar seperti Indofood dan Bango.
“Alhamdullilah, pada November ini produk teman-teman UKM dari gula merah ini sudah menghasilkan Rp90 juta. Sementara para Oktober lalu hasilnyamasih kurang Rp20 juta,” ungkap Teddy lagi.
Potensi lainnya adalah ikan basah hingga ikan kering. Menurut Teddy, ikan basah Pangandaran merupakan ikan segar karena ditangkap nelayan pagi, malamnya sudah dipasarkan. Begitu juga sebaliknya hingga kualitas terjaga dan tanpa formalin.
“Nah,kami ingin mengajarkan agar bukan hanya skeadar ikan basah, tetapi juga dikemas menjadi siomay dan baso. Pelatihan SDM seperti ini yang kami harapkan agar UKM di Pangandaran naik kelas,” kata dia.
Ilustrasi produk gula semut produksi UKM Pangandaran binaan Kadin Pangandaran yang diekspor ke Jepang -Foto: MyPangandaran.Pangandaran juga punya potensi wisata, yaitu 128 destinasi wisata. Dari jumlah itu baru 24 yang mandiri. “Untuk pengembangan wisata masyarakat juga harus diedukasi dengan baik, agar bisa berpartisipasi bagaimana membuat wisatawan tertarik dan mau datang lagi,” tutup Teddy (Irvan Sjafari).