Berbagai cara agar dana bergulir sampai ke usaha mikro kecil dan menengah terus dilakukan LPDB-KUMKM. Selain kerja sama dengan BUMN dan Perbankan, penggunaan financial technology bakal dimanfaatkan secara maksimal
Optimisme mengembang di wajah Braman Setyo saat menggelar jumpa pers dengan wartawan, Jumat 22 Februari lalu di ruang humas Kementerian Koperasi UKM. Pasalnya, Dirut Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) itu, telah menyiapkan berbagai strategi agar pagu pembiayaan KUMKM sebesar Rp 1,5 triliun tahun ini dapat mengalir ke pihak yang tepat. “Kami akan manfaatkan secara maksimal Finansial Teknologi (Fintek) di samping tetap menjalin kerja sama strategis dengan BUMN, dan Apex koperasi,” ujarnya.
Tahun lalu, dari Rp 1,2 triliun target penyaluran dana bergulir LPDB terealisasi 87,73% atau sebesar Rp 1,053 triliun. Tahun ini, terjadi peningkatan pagu pembiayaan sebesar Rp 300 miliar sehingga total Rp 1,5 triliun. Dana tersebut di antaranya akan disalurkan melalui skim konvensional sebesar Rp975 miliar dan skim syariah sebesar Rp5,25 miliar. Adapun dana bergulir yang sudah disalurkan pada tahun ini sebesar Rp35 miliar.
Sejak beroperasi pada 2016, hingga kini LPDB KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp8,536 triliun dengan porsi 51,89 persen atau Rp 4,430 triliun ke koperasi dan 42,70 persen atau Rp 3,645 triliun ke UMKM. Rinciannya sebagai berikut: Pinjaman pembiayaan UMKM melalui KSP/USP konvensional Rp 3,115 triliun; melalui KJKS/UJKS Syariah Rp 1,315 triliun, melalui perbankan Rp 3,133 triliun dan LKBB Rp 512,044 miliar (Irsyad Muchtar)