Rupiah Menguat 53 Poin Akibat Sinyal Pemotongan Suku Bunga Bank Sentral AS

Ilustrasi: Nilai tukar rupiah atas dolar AS naik | Dok.Harter

Peluang News, Jakarta – Di tengah gejolak ekonomi global, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, pada akhir perdagangan, Senin (26/8/2024), mengalami kenaikan.

Hal tersebut dipicu oleh sinyal pemotongan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, yang lebih jelas

Rupiah ditutup menguat 53 poin atau 0,35% menjadi Rp15.439 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.492 per dolar AS.

Menurut analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri, pergerakan valas global dipengaruhi sentimen seputar kepastian The Federal Reserve berencana untuk menurunkan suku bunga.

Berdasarkan risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir pekan lalu, kebijakan moneter kemungkinan besar akan dilonggarkan jika data ekonomi AS mendukung.

“Inflasi AS mulai turun secara bertahap mendekati 2%,” kata Reny, di Jakarta, Senin (26/8/2024).

Ketua Fed Jerome Powell,
selama pidatonya di Simposium Ekonomi Jackson Hole, dengan jelas mengindikasikan bahwa bank sentral akan memangkas suku bunganya dalam pertemuan September 2024.

Risiko inflasi AS telah menurun, dan FOMC memiliki keyakinan yang lebih besar bahwa pertumbuhan harga akan kembali ke target 2%. Tanda-tanda itu mendukung rencana The Fed untuk menurunkan suku bunga dari level tertingginya selama 23 tahun saat yakni 5,25% hingga 5,50%.

Dikatakan, bahwa pasar memperkirakan penurunan suku bunga akan mencapai sebesar 100 basis poin (bps) untuk tiga pertemuan bank sentral yang tersisa tahun ini.

Perkembangan itu membuat indeks dolar AS (DXY) jatuh menuju 100,5 hari ini.

“Saat ini kami melihat pasar akan mengantisipasi keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga. Peluang The Fed yang hampir pasti untuk memangkas suku bunga telah mendorong sentimen positif di pasar domestik dengan kembalinya aliran dana asing,” katanya.

Sepanjang Agustus 2024, aliran dana asing ke pasar domestik Indonesia melalui pasar saham dan obligasi mencapai Rp49,1 triliun dengan capital inflow Rp19 triliun.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia pada Senin (26/8/2024) menanjak ke level Rp15.380 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.554 per dolar AS. []

Exit mobile version