JAKARTA—Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (14/5) pagi melemah 68 poin atau 0,46 persen menjadi Rp 14.933 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.865 per dolar AS.
Menurut Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures
Ariston Tjendra sentimen negatif tampaknya masih membayangi pergerakan pasar setelah
Gubernur (Ketua) Bank Sentral AS Jerome Powell mengungkapkan pandangannya bahwa
perekonomian masih bisa memburuk ke depannya dan memerlukan stimulus tambahan.
Jerome Powell juga menepis dukungan The Fed terhadap suku bunga negatif atau di
bawah nol persen.
“Hal di atas bisa mendukung penguatan dolar AS di sesi
Asia hari ini sebagai aset safe haven,” kata Ariston seperti dirilis Antara.
Dikatakannya, rupiah mungkin bisa melemah terhadap dolar AS, namun tekanan
terhadap rupiah mungkin tidak besar karena banyak investor masih yakin dengan
perekonomian Indonesia terbukti dengan tingginya minat terhadap Surat Utang
Negara (SUN)
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan melemah dengan potensi pergerakan di
kisaran Rp14.800 per dolar AS sampai Rp15.000 per dolar AS. Pada Rabu (12/5)
lalu, rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,27 persen menjadi Rp14.865 per
dolar AS dari sebelumnya Rp14.905 per dolar AS.