JAKARTA—-Sekitar sepuluh tahun yang lalu Utari Dayanuri membulatkan tekadnya membuka usaha rumahan dan yang dipilihnya adalah yogurt, dengan brand Rumah Yogurt.
Perempuan kelahiran
Bandung, 10 Januari 1983 ini awalnya bekerja sebagai sekretaris di sebuah
perusahaan aerospace. Setelah empat tahun bekerja, dia menikah dengan Fajar
Fadilla hijrah ke Jakarta.
Namun Utari kemudian berpikir untuk tidak hanya mengurus rumah tangga dan anak,
tetapi juga ingin punya penghasilan sendiri. Dengan modal kurang dari satu juta
rupiah, Utari membuat produk yogurt tanpa bahan pengawet, alami. Dia memasarkan secara daring (online).
Utari menyulap ruang
tamu di rumahnya di Jalan Tebet Timur 4D, No. 4, Jakarta Selatan menjadi
outlet usahanya.
“Makanya dinamakan Rumah Yogurt karena produksi dan semuanya dilakukan di
rumah,” kata Utari kepada Peluang
di acara Kadin DKI Jakarta, Kamis (5/3/20).
Setahun yang lalu RT/RW di lingkungannya menganjurkannya bergabung degan Program Pemprov DKI Jakarta Jakpreneur. Berkat program itu selain mendapatkan legalitas usaha dan perizinan, Utari juga memperoleh sertifikasi halal dan akses mengikuti berbagai bazar.
“Kini produk saya termasuk premium dijual mulai harga Rp13 ribu hingga Rp22 ribu. Varian rasanya 10, mulai dari Mocca, stroberi, leci, sirsak dan sebagainya. Saya juga buat salad yogurt dengan harga Rp25 ribu,” ungkap Utari, khusus pameran harga didiskon Rp12 ribu untuk yogurt Rp20 ribu untuk salad buah.
Omzet yang diperoleh Utari per bulan rata-rata berkisar Rp40-50 juta per bulan. Dia juga kerap melayani pesanan korporasi yang senilai Rp1-2 juta sekali pesan. “Ke depan saya berharap bisa masuk pasar swalayan dan untuk itu saya mengikuti sertifikasi dari BPOM,” tutup alumni Bahasa Prancis di sebuah akademi di Bandung ini (Irvan Sjafari).