GOWA—Sebagai anak petani, Jamaludin seorang anak muda di Desa Kanrepia, Kecamatan Tombolo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan merasa wajib hukumnya membantu para petani, yang merupakan umumnya petani sayur-mayur.
“Selain itu sebagai anak milenial, belum banyak yang terjun ke dunia petani. Hal ini yang menggerakan hati saya mendirikan Komunitas Rumah Koran untuk memberdayakan petani pada 2011, namun mulai aktif pada 2014 hingga saat ini “ ujar Jamaluddin ketika dihubungi Peluang, lewat WA, Rabu (9/6/21).
Awalnya Jamaludin dan belasan temannya dalam komunitas ini melakukan gerakan literasi, pasalnya masih ada petani yang masih buta huruf. Baru kemudian dia membantu pemasaran petai sayur di desanya dan dua desa lainnya.
Pria kelahiran 20 Agusus 1988 membuat aplikasi daring yang bisa menjangkau masyarakat luas untuk membeli sayur-mayur dari desanya untuk kebutuhan sehari-harinya.
Magister Manajemen SDM Universitas Muslim Indonesia, Makassar ini mampu menghasilkan 10-20 ton sayur per bulan, di mana petani mendapatkan keuntungan Rp1.000 per kilogramnya. Sayur payur tidak saja dipasarkan ke wilayah Sulsel, tetapi juga sudah menjangkau, Maluku dan Papua.
“Ke depan kami bercita-cita ingin ekspor sayur mayur,”tambah Jamaluddin.
Founder Rumah Koran ini mengungkapkan komunitasnya sudah punya kebun percontohan di Kampung Sayur Tunas KBA Kanreapia. Sayur-mayur dipanen langsung dan bisa dikirim hingga masih segar dan hijau,
Rumah Koran juga bekerja sama dengan banyak pengepul dan petani untuk bersama-sama mengisi jumlah pesanan yang masuk.
Dengan berbelanja daring, selain meningkatkan nilai jual petani didaerah sekaligus membantu pemerintah dalam upaya meredam penularan virus corona. Apalagi pemerintah sempat mengeluarkan aturan untuk menghindari kerumunan dan tempat-tempat ramai.
Selain itu Rumah Koran juga punya program petani dermawan. Sebagian sayur dikirim ke rumah yatim-piatu, kaum dhuafa hingga korban bencana alam. Saat ini jumlah sayur yang dikirim untuk sosial sudah mencapai 50 ton.
“Rumah Koran adalah mitra petani sayur. Kampung sayur tidak akan tumbuh sayur mayur ketika petaninya tidak ada, kebersamaan yang indah karena Rumah Koran tidak pernah berhenti berdampingan dengan petani dalam memproduksi sayur mayur,” tekad Jamaludin (Irvan).