AWAL 2020, Nissan Motor Indonesia (NMI) secara resmi menutup salah satu pabriknya yang berada di Karawang, Jawa Barat. NMI memiliki 2 pabrik, satu untuk produksi Nissan dan satu lainnya untuk produksi Datsun. Sejak Februari 2019, mobil Livina mobil terbaru dialihkan perakitannya ke pabrik Mitsubishi Indonesia, yang merupakan aliansi Mitsubishi–Nissan di tingkat global.
Penutupan pabrik perakitan kendaraan bermotor Nissan di Indonesia dan Spanyol dalam rangka efisiensi global. Kegiatan pabrik untuk pasar Eropa difokuskan di Inggris dan Sunderland. Produksi dari Indonesia bakal dialihkan ke Thailand. Dalam restrukturisasi ini, pabrikan terbesar nomor dua di Jepang itu juga akan memangkas target utilitas produksi global hingga 20 persen dan biaya-biaya tetap.
Termasuk di dalamnya, memfokuskan operasi pada geografis tertentu, seperti Jepang, China, dan Amerika Utara, serta memanfaatkan aset aliansi guna mempertahankan bisnis sesuai di Amerika Serikat (AS), ASEAN, dan Eropa. Nissan melaporkan kerugian ¥671,2 miliar atau US$6,2 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2020 lalu. Ini merupakan kerugian tahunan pertama sejak 2009, setelah dilanda krisis keuangan global. Dari sisi produksi kendaraan secara global, disebutkan, terjadi penurunan hingga 62 persen pada April dari tahun sebelumnya menjadi 150.388 kendaraan.
Nissan akan tetap eksis. Berhenti produksi bukan berarti merek asal Jepang ini hengkang dari pasar otomotif Indonesia. Pabrik Nissan di Purwakarta, Jawa Barat, memang sudah lama tidak memproduksi mobil merek Nissan. Pabrik itu sempat memproduksi mobil Nissan Grand Livina, generasi terbaru yang juga kembaran Mitsubishi Xpander.●