Rosan: 20% Modal Danantara Dialokasikan untuk Investasi di Luar Negeri

Indonesia Siap Bangun Pabrik Baterai Rp 80 Triliun, China-Korea Berkolaborasi
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani|dok.kompas

PeluangNews, Jakarta – Sebesar 20% dari total modal Danantara akan dialokasikan untuk investasi di luar negeri guna memperluas cakupan bisnis secara global.

Hal tersebut dikemukakan Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani di Jakarta, dikutip Sabtu (14/6/2025).

Menurut dia, 80% dari total modal Danantara akan difokuskan untuk proyek-proyek strategis dalam negeri terutama sektor-sektor prioritas untuk pembangunan nasional dan sisanya sebesar 20% dialokasikan ke luar negeri.

“Danantara ini fokusnya, tentunya kita investasi di awal ini di Indonesia. Tapi kita lihat, mungkin kita lihat antara 80-20% lah,” kata Rosan dalam kegiatan bertajuk Entrepreneurial Leadership in Action: Steering Indonesia’s Investment and Industrial Renaissance yang digelar Universitas Paramadina di Jakarta.

Rosan menjelaskan, fokus utama investasi awal tetap berada di Indonesia karena potensi dan kebutuhan pembangunan yang masih sangat besar di berbagai sektor penting demi mendukung target pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

Dia menilai investasi di luar negeri juga penting untuk memperkuat posisi Danantara sebagai pemain global dan mendukung peningkatan nilai perusahaan secara jangka panjang.

Dengan modal mencapai US $7 miliar yang bersumber dari deviden, Danantara disebut mampu melakukan pengungkit (leverage) hingga lima kali lipat, yang setara dengan potensi dana investasi US $35 miliar per tahun.

Bila dihitung dalam jangka waktu lima tahun, potensi dana yang bisa digerakkan mencapai US $175 miliar dan akan dimanfaatkan untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

“Kalau dalam waktu 5 tahun, berarti US $35 miliar x 5, berapa? US $175 miliar, every 5 years that I can use to invest. Again to create more jobs,” ujar dia.

Rosan menegaskan bahwa investasi menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi karena mampu menggerakkan sektor riil, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong kesejahteraan masyarakat secara luas dan berkelanjutan.

“Investasi menjadi sangat penting dan menjadi salah satu ujung tombak untuk perekonomian, penciptaan lapangan pekerjaan, dan yang lain-lain,” ucap Rosan, menambahkan. []

Exit mobile version