JAKARTA—Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasteyo Adi mengumumkan target produksi gula pada 2021 sebanyak 282 ribu ton. Jumah ini meningkat 22 persen dibanding 2020, yaitu sekitar 231 ribu ton.
Sebagai catatan tebu petani rakyat maupun milik sendiri dengan kisaran rendemen berada di angka 8,1 persen.
“Kami telah menyerap tebu petani rakyat untuk digiling sekitar 3,3 juta ton bahan baku tebu pada 2020. Jumlah petani tebu rakyat yang menjadi mitra RNI Group sekitar 4.000 petani,” ujar Adi, Rabu (9/6/21).
RNI mengakui tingginya animo petani untuk menanam tebu. Bahkan ada kecenderungan antusaisme petani bertambah. Itu sebabnya, pihak RNI meningkatkan serapan tebu petani rakyat.
Arief mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan mitra strategis untuk peningkatan kapasitas dan revitalisasi pabrik gula, perluasan areal perkebunan tebu, dan penerapan smart farming.
“Kami juga melakukan penguatan pola kemitraan dengan petani, penguatan riset varietas tebu melalui pengembangan riset internal dan kerja sama dengan lembaga riset atau perguruan tinggi,” ucap Arief.
Lanjut dia, RNI siap bersinergi dengan BUMN PTPN III Holding dan beberapa Asosiasi dalam pelaksanaanpemantauan penjualaan harga lelang gula petani . Dengan harapan, RNI dapat memperkuat pembenahan industri gula nasional.
“Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN sangat mengapresiasi apa yang dilakukan RNI dan PTPN III Holding untuk inklusivitas dan menjaga harga di tingkat petani,” tutup Arief.