Danau kawah di puncaknya hanya salah satu magnet. Bagi para penikmat alamdan pendaki gunung, keelokan Rinjani seng ada lawan. Dari sisi mana pun kita memandang, kata pemikir dan pencinta alam Rocky Gerung.

BELUM lengkap rasanya jika pecinta alam dan penikmat gunung belum merasakan sensasi mendaki di Gunung Rinjani. Itu terdengar klise, tapi tak berlebihan adanya. Letak gunung cantik dengan pesona alam sekelilingnya ini di wilayah utara Pulau Lombok. Rinjani itu gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia. Secara fisik dia masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) seluas 76.000 hektare dengan pemandangan nan asri.
Dengan medan yang relatif menantang, tapi Rinjani sangat populer di kalangan para pendaki gunung. Wajar saja jika Rinjani merupakan gunung favorit bagi pendaki lokal dan asing. Terutama karena keindahan pemandangannya dari titik mana pun dicermati. Pesona Gunung Rinjani tak tertandingi oleh gunung mana pun di Tanah Air. Dan mendakinya akan menjadi kenangan dan pengalaman hidup yang berkesan.
Terdapat dua jalur pendakian yang kerap dipilih pendaki untuk mencapai puncak Rinjani; yaitu via Sembalun dan via Senaru. Jalur Sembalun merupakan jalur favorit. Jalur pendakian ini memiliki estimasi waktu pendakian sekitar 10 jam. Via Jalur Sembalun, pendaki akan melalui hamparan padang savana yang sangat luas dan cantik. Dua jalur alternatif lain yang juga tersedia, tapi ini tidak populer, adalah via Aik Berik dan via Timbanuh.
Sedangkan jika melalui Jalur Senaru, pendaki akan melewati hutan tropis yang cukup lebat dan terjal. Sama halnya dengan Jalur Sembalun, di jalur ini juga terdapat 3 pos peristirahatan sebelum nantinya sampai ke pos Pelawangan yang biasa digunakan sebagai area perkemahan.
Dari puncak Gunung Rinjani, pendaki dapat menikmati pemandangan Gunung Tambora di sebelah timur, Gunung Agung di sebelah barat, dan Gunung Barujari dan Segara Anak di bawahnya. Pada umumnya pendaki yang naik melalui jalur Sembalun akan turun melalui jalur Senaru untuk bisa merasakan pesona Gunung Rinjani dari dua jalur sekaligus. Demikian pula sebaliknya.
Akses menuju Pulau Lombok dapat ditempuh melalui jalur darat dengan bus langsung Jakarta–Mataram. Untuk safari seru semacam ini mau tak mau harus menyeberang dengan kapal ferry dua kali (di Selat Bali dan di Selat Lombok). Jika melalui jalur udara, anda landing di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Mataram. Ya, Mataram adalah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Setelah Gunung Kerinci di Pulau Sumatera, Rinjani-lah gunung berapi aktif kedua tertinggi di Indonesia. Rinjani juga menjadi gunung tertinggi ketiga di Tanah Air, setelah Gunung Jayawijaya di Pulau Papua dan Gunung Kerinci di Pulau Sumatera. Tak heran jika kemudian Gunung Rinjani masuk di jajaran Indonesia Seven Summits dan kerap dikunjungi pendaki lokal ataupun internasional.
Gunung Rinani tegak anggun di wilayah utara Pulau Lombok, NTB, dengan ketinggian 3.726 mdpl. Zona ini merupakan bagian dari kawasan konservasi yang dikelola oleh Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Posisi gunung berada persis di bentangan lajur Lingkaran Api (Ring of fire). Alamnya bertebaran pesona asri di sana sini. Di puncaknya terdapat dua spot istimewa, yakni Puncak Dewi Anjani dan sebuah danau kawah yang bernama Segara Anak.
Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera seluas 3.500 m × 4.800 m, memanjang ke arah timur dan barat. Di kaldera ini terdapat danau kawah Segara Anak (segara = laut, danau) seluas 11.000.000 m² dengan kedalaman 230 m. Aliran dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga masyarakat menjadikannya tempat memancing. Bagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut.
Taman Nasional Gunung Rinjani dengan luas resmi 40.000 ha (di lapangan luasnya 41.000 ha lebih) ini ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1990. Ekosistem yang ada di sana termasuk jenis hutan hujan tropik, hutan hujan pegunungan dan sub alpin. TNGR menghimpun keanekaragaman hayati yang tinggi. Kawasannya menjadi tempat alamiah dan sumber pengumpulan plasma nutfah.
Gunung Rinjani diperkirakan telah ada sejak zaman Praquarter. Aktivitas vulkaniknya dimulai semenjak zaman Pleistosen. Letusan besar Gunung Rinjani membentuk kaldera yang terisi air dan kemudian dikenal sebagai Danau Segara Anak (2.010 mdpl) dengan kedalaman 230 m. Aktivitas tektonik juga memunculkan kerucut baru gunung api yang diberi nama Gunung Baru Jari (2.376 mdpl)
Letusan besar Rinjani terjadi tahun 1847. Sampai dengan tahun 2009, rangkaian erupsinya umumnya menghasilkan lava dan jatuhan piroklastik. Letusan pada 2009 terjadi di Gunung Baru Jari dengan aliran lava mengalir ke dalam Danau Segara Anak. Konstelasi aktivitas Gunung Rinjani tergolong fluktuatif. Sampai dengan Oktober 2022, statusnya dinyatakan berada pada Level II (Waspada).
Gunung ini menjadi komponen TNGR yang total luas 41.330 ha. Luasan yang segera diproses penambahannya ke arah barat dan timur sehingga menjadi 76.000 ha. Rinjani berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara. Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (atau Gunung Barujari) dengan ketinggian 2.296–2.376 mdpl dan memiliki kawah berukuran 170 m × 200 m.
Gunung aktif ini terakhir meletus pada tanggal 25 Oktober 2015 dan 3 November 2015. Sebelum itu, Rinjani pernah meletus pada Mei 2009 dan tahun 2004. Letusan tahun 2004 tanpa korban jiwa, sedangkan letusan tahun 2009 memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak. Sebelumnya, Gunung Barujari juga pernah meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), lalu 1966, dan 1994.
Data kuantitatif sepanjang usaha mendeskripsikan Gunung Rinjani dalam tulisan ini jelas tak memadai untuk mengungkap kualitas indah/cantik yang hanya bisa dicamkan lewat panca indera. Anda perlu berada di sana. Mendaki. Berpetualang. Bercengkerama dengan semilir angin; bisikan, sentuhan dan alunan alam sebagai rahmat Ilahi. Boleh jadi seperti itulah cara bercumbu seorang Rocky Gerung untuk menjaga kewarasan akal sehat.●(Nay)