“Ada Perempuan hebat lho di balik koperasi sukses.” Frasa umum tentang rahasia sukses seorang lelaki itu, diplesetkan Rini Sukesi Ningsih dengan mengibaratkan koperasi seperti lelaki. Contohnya, koperasi kami yang sejak awal berdiri tidak lepas dari pengayoman kaum perempuan,” tukas Rini lagi yang kini Ketua I Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang. Lantas karena itukah Rini menjadi betah berkoperasi ? “Iya,” jawabnya reflek seraya menyebut sejumlah para seniornya yang sukses membangun SBW Malang, seperti Murzia Zafri Ilyas, dan Sri Untari Bisowarno. “ Untuk tokoh koperasi lelaki, pastinya saya mengagumi Bung Hatta,” ujar Rini yang juga pengurus Dekopinda Kota Malang.
Sejak bergabung dengan SBW Malang pada 1996, sarjana ekonomi jebolan STIEKMA Malang ini mengaku dirinya seolah menemukan rumah keduanya yang nyaman. “Saya ketagihan berkoperasi, lho koq bisa ya,” tutur Rini lagi diiringi tawa lepas. Koperasi menurutnya sangat pas bagi ekonomi wong cilik karena kuatnya unsur persaudaraan dan gotong royong. Saking kuatnya kebersamaan itu, Kopwan SBW Malang tetap eksis di tengah serbuan Covid-19, di mana anggota tetap solid dan berbelanja di koperasinya. “Sebenarnya dengan berkoperasi kita sedang meolong diri sendiri dan sekaligus menolong orang lain. Tapi masih koma lho, karena koperasinya juga harus dibangun berdasar prinsip-prinsip koperasi yang berlaku universal, titik,” paparnya. Sebagai bukti, Rini yang juga pengusaha catering banyak mendapat bantuan modal dari koperasi dengan sistem Tanggung Renteng. “Melalui sistem Tanggung Renteng, saya bisa mengembangkan diri saya dalam banyak hal baik dalam usaha, kapasitas diri, sampai kesejahteraan keluarga,” jelasnya lagi. Benefit berkoperasi lainnya yang paling mahal, pungkas Rini, adalah berkat menjadi anggota Kopwan SBW Malang, ia kini bisa mempunyai banyak teman yang tersebar di seluruh tanah air. (Yuni)