hayed consulting
hayed consulting
lpdb koperasi

Rima Melati, Ekspor Mukena ke Negeri Jiran

BUKITINGGI—Ketika memulai usaha bordir mukena pada 2013, Rima Melati(31 tahun) hanya berniat mengisi waktu luang sambil menambah penghasilan suami.  Perempuan asal Bukittinggi, Sumatera Barat ini merintis usahanya hanya dengan bermodal Rp10 juta.

Usaha yang dijalankannya mulanya hanya untuk lokal, ternyata memberikan tantangan tersendiri dan sempat jatuh bangun.  Apalagi, saat hantaman pandemi virus Corona (Covid-19) yang melanda dunia tak terkecuali Indonesia.

“Banyak suka dukanya. Jatuh bangunnya mencari langganan itu luar biasa,” ujar Rima dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/4/21).

Saat ini ketika pandemi Corona melanda, Rima pun berjuang menyelamatkan usaha yang telah dirintisnya delapan tahun silam. Usahanya sempat terganggu lantaran permintaan anjlok. Tak patah semangat, demi keberlanjutan usaha, Rima mengurangi produksi mukena bordir dan menggenjot penjualan via daring (online).

Kerja keras Rima, rupanya membuat Bank Rakyat Indonesia kepincut memberikan suntikan modal sebesar Rp75 juta.  Omzet dagangan mukena Rima menembus  Rp200 juta per bulan dalam dua bulan terakhir.  Angka ini jauh melampaui omzet sebelum pandemi Rp150 juta per bulan dna anjlok sewaktu pandmei.

Kerja keras berbuah manis, mukena bordir buatan Rima kini diekspor ke negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

“Sangat terbantu karena kalau tidak ada suntikan dana dari bRI kita tidak akan sampai sekarang. Alhamdulillah bisa berkembang, bisa kredit mobil sampai selesai,” ujarnya.

Bisnis mukena bordir Rima kian berkembang, dan ia memberanikan diri untuk memperluas usahanya. BRI pun memberikan dukungan kredit  sebesar Rp275 juta dari untuk meningkatkan kapasitas bisnisnya.

Dia menuturkan dibalik usaha mukena bordirnya yang saat ini sukses, terselip pengalaman suka duka saat meniti usaha. Suatu ketika, Rima terpaksa harus meninggalkan sang buah hati ke negeri seberang (Malaysia) untuk mengantarkan pesanan mukena.

“Awal-awal saya harus meninggalkan anak ke Malaysia untuk mengantarkan pesanan mukena, waktu bersama anak dikorbankan untuk mengantar barang setiap bulan,” ungkapnya.

Adapun mukena bordir yang dijual Rima dibanderol mulai Rp 210 ribu per buah hingga Rp 2,5 juta  per buah untuk yang paling mahal. Mukena bordir besutan Rima memang sudah terkenal hingga Malaysia dan Singapura. Bahkan di Indonesia pun penjualan mukena bordirnya telah melintasi berbagai daerah hingga luar pulau Sumatera. Setiap minggunya Rima mampu menjual 4-5 kodi mukena bordir.

Tak hanya memiliki ketangguhan dan ketekunan, Rima merupakan sosok yang peduli sosial. Untuk tenaga kerja, Rima memberdayakan masyarakat sekitar. Jumlah pekerjanya kini 41 orang, mulai dari penjahit, pembordir, dan bagian packing.

Ke depan, Rima tetap berharap usahanya semakin maju dan BRI bisa semakin membimbing pelaku UMKM sepertinya agar bisa naik kelas. Dia juga berharap dapat diikutsertakan dalam suatu pameran yang diadakan BRI kelak.

“Jangan patah arang dan semoga pandemi pun cepat berlalu dan kita semakin maju,” pungkasnya

pasang iklan di sini
[koko_analytics_counter]
octa vaganza