JAKARTA—Apa jadinya kalau sejumlah produser musik atau mereka selama ini berada di belakang layar berkumpul dan “nongkrong” bareng? Ketika kumpul bersama kerap dibicarakan proyek-proyek yang belum selesai.
“Akhirnya mereka sepakat menjadikan proyek-proyek ini satu persatu dan dirilis,” ujar Claudia Stefanus, salah satu produser musik tersebut.
Hasil pertemuan itu ialah membentuk Desau, grup musik dengan anggota yang merupakan para pelaku musik belakang layar.
“Desau bertujuan untuk menyuguhkan musik pop yang eklektik di mana akan selalu ada unsur yang unik baik dalam aransemen, bentuk suara ataupun lirik,” ungkap Fransicus Eko, juru bicara Desau dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/3/2019).
“Kesempatan untuk Mencinta” adalah single pertama dari EP / mini album 4 lagu yang akan dirilis satu per satu. Single keren ini dirilis oleh Cadaazz Pustaka Musik yang bekerja sama dengan Midnight Office Management dan Vintage Space records.
Secara keseluruhan, dalam EP ini, gitar merupakan instrumen yang dominan namun tidak mendominasi sehingga membungkus lagu-lagunya menjadi album pop yang mudah and easy listening.
Menurut Eko karena cerita dari masing-masing single tersebut berkaitan satu dengan yang lainnya, maka nantinya tiap single akan direlease dengan cover art berupa lukisan yang masing-masing memiliki cerita sendiri sebagai gambaran dari isi lagu dan saling terkait antara 4 single tersebut.
Desau menawarkan konsep yang lebih mengedepankan sosok art work/cover art di setiap singlenya dibanding tampilan wajah para anggota grup musiknya sendiri, mungkin saja setelah lengkap 4 lagu mini albumnya nanti, baru para produser musik yang tergabung di Desau akan menampakkan jati dirinya.
Pembuatan cover art ini berkolaborasi dengan pelukis Adek Mahaernika dimana konsep kolaborasi seperti ini kemungkinan ini adalah yang pertama di Indonesia.
“Ke depan mereka akan terus merilis lagu dengan personel tidak tetap,”pungkas Eko (van).
