octa vaganza

Rigths Issue BSI Oversubscribed 1,4 Kali

Jakarta (Peluang) : Kelebihan permintaan tersebut menunjukan bahwa investor dalam negeri dan luar negeri semakin percaya terhadap kinerja BSI.

Aksi korporasi rights issue PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 1,4 kali. 

Hal ini menunjukan bahwa investor baik dari dalam dan luar negeri semakin percaya terhadap kinerja bank bersandi saham BRIS tersebut.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, aksi korporasi ini selain berhasil meningkatkan free float sesuai dengan ketentuan yang berlaku, juga menunjukan kepercayaan investor yang semakin kuat terhadap kinerja fundamental perseroan.

“Alhamdulillah, rights issue yang kami lakukan berjalan lancar dan penyerapan saham oleh investor institusi baik domestik maupun asing serta publik sangat baik, di mana terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed atas saham yang diterbitkan sebanyak 1,4 kali pada saat penawaran,” Hery Gunardi dalam rilisnya, Senin (26/12/2022). 

Pada pelaksanaan rights issue ini jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 saham baru Seri B atau sebesar 10,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Harga pelaksanaan rights issue Rp1.000 untuk setiap lembar saham. Sehingga jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rangka PMHMETD I ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp5 triliun.

Pada rights issue ini, Bank Mandiri selaku pemilik 50,83 persen saham perseroan melaksanakan seluruh HMETD. Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI yang memiliki 24,85 persen saham BRIS telah melaksanakan sebagian HMETD atau 500 juta saham.

Dari sisi kinerja, pada kuartal III 2022, BSI membukukan pertumbuhan pembiayaan mencapai 22,35 persen secara tahunan (year on year/yoy). 

Fee based yang dicatatkan perseroan bertumbuh 25,5 persen pada periode yang sama dengan kualitas pembiayaan terjaga pada level non perfoming financing (NPF gross sebesar 2,67 persen. Profitabilitas juga positif dengan ROE sebesar 17,44 persen dan Net Imbalan 6,22 persen.

“Proses rights issue ini menuju tahap akhir, dan harapannya dapat memperkuat struktur permodalan dengan tingkat CAR sekitar 20 persen-an,” kata Hery.

Sehingga menurutnya, selain setingkat dengan rata-rata industri perbankan juga dapat menopang pertumbuhan pembiayaan dan layanan keuangan syariah yang semakin tumbuh pesat. 

“Dengan demikian, insya Allah kami akan terus melakukan ekspansi bisnis dengan masif untuk merealisasikan aspirasi besar BSI di masa depan,” pungkas Hery. (S1).

Exit mobile version