hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Daerah  

Ridwan Kamil Perintahkan “Emak-emak” Se-Jabar Belanja di UMKM

BANDUNG—Para ajudan, pengawal hingga sopir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Kamis (1/4/21) lalu bagaikan ungkapan mendapat durian runtuh.  Pasalnya Kang Emil, sapanya mentraktir mereka berbelanja  tas ransel, pakaian, celana, kemaja hingga jaket di toko-toko UMKM di Jawa Barat.

Apa yang dilakukan alumni arsitektur ITB untuk menjadi contoh, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).  Menurut Emil, belanja buatan Indonesia sama halnya dengan bela negara. Dia mengumumkan gerakan ini berlangsung selama satu bulan penuh di wilayahnya.

“Ada beragam cara yang bisa dilakukan oleh kita selaku warga negara dalam bela negara, Sseperti berbelanja untuk membantu para UMKM,” ujar Ridwan di acara Karya Kreatif Jabar 2021 dan Pekan Kerajinan Jabar ‘UKM Jabar Paten’ dalam kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki  di Kota Bandung, Sabtu (3/4/21).

Emil menyerukan para ibu-ibu yang ada di wilayah Jabar untuk membeli produk-produk UMKM sebagai bentuk dukungan dalam kampanye Gernas BBI.

“Jadi kalau ada suaminya protes bilang saja, ini perintah Gubernur Jawa Barat,” kata pria kelahiran 1971 ini.

Dia juga mengajak warga Jabar mengunggah satu produk UMKM di akun media sosial setiap harinya selama Kampanye Gernas BBI. Warga Jabar bisa berpartisipasi dalam 100 acara terkait Kampanye Gernas BBI di Jawa Barat.

Kegiatan Gernas BBI dan juga Bangga Berwisata Indonesia (BWI) selama  April 2021 mengusung tema “Sinergi Mengembangkan Kreatifitas Menuju UKM Jabar Teratas”, dan tagline UMKM Jabar Paten, UMKM Juara. Kegiatan ini akan mengikutsertakan lebih dari 11.000 UMKM unggulan.

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menuturkan sekarang ini yang harus merap produk UMKM adalah pemerintah, karena daya beli masyarakat sedang turun.  Belanja Kementerian dan lembaga Pemerintah untuk produk UMKM disiapkan senilai Rp400 triliun.

“Supaya nilai itu terserap oleh UMKM, kami meggandeng pemerintah daerah untuk mendampingi pelaku UMKM yang bisa menjadi vendor pengadaan barang dan jasa,” kata Teten.

Teten menuturkan, dirinya mendapatkan informasi dari Kang Emil terkait hal-hal yang dibutuhkan UMKM untuk memanfaatkan belanja kementerian dan lembaga, yakni data mengenai produk yang dibutuhkan oleh pemerintah.

“Kang Emil tadi sudah sampaikan mereka butuh data apa saja yang dibutuhkan pemerintah, saya kira kita bisa siapkan karena ini marketnya sudah jelas, seperti seragam, furniture, peralatan pertanian dan kesehatan,” pungkas Teten.


pasang iklan di sini