hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Wisata  

Revitalisasi Bumi, Lombok Bersiap untuk Pariwisata Berkelanjutan

LOMBOK-–Pariwisata Lombok tengah berbeda  dengan kegiatan Revitaliasi Bumi sejak 1 September, dimulai dari , Pantai Pandanan Kabupaten Lombok Utara, kemudian Tanjung Luar Kabupaten Lombok Timur, Sekotong ini  sejak 8 hingga 11 September dan akhirnya Pantai Cemare 12-15 September.

Kegiatan ini berupa penataan dan pembersihan pantai melibatkan sejumlah pihak, termasuk komunitas lingkungan. Founder & Executive Director of Divers Clean Action, Swietenia Puspa Lestari, menyampaikan kegiatan revitalisasi bumi bukan hanya sekadar bersih-bersih pantai tetapi memberikan insight mengenai langkah-langkah yang harus diterapkan untuk mewujudkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability )di setiap titik destinasi.

“Dari data-data hasil pembersihan sampah yang kita lakukan bersama lebih dari 1600 pekerja wisata bahari di 16 titik yang tersebar di Bali dan Lombok. Dari sampah yang dikumpulkan di area Bali dan Lombok, sekitar 3,11 ton berhasil ditangani,” ujar Swietenia dalam webminar “Bincang-bincang Revitalisasi Bumi: Sinergi & Kolaborasi Menjaga Bumi”, Jumat (18/9/20) 

Swietenia berharap revitalisasi bumi ini tidak hanya sebagai seremonial saja, tetapi langkah awal untuk menentukan langkah selanjutnya guna melestarikan lingkungan alam Indonesia.

Sementara Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/ Baparekraf, Rizki Handayani, mengatakan acara revitalisasi bumi ini bertujuan untuk merevitalisasi destinasi wisata di Indonesia.

Ketika tidak ada wisatawan yang datang berkunjung akibat pandemi maka ini merupakan waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali sekaligus membersihkan alam Indonesia.

“Karena yang bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini di antaranya dengan menjaga kebersihan. Masalah kebersihan ini bukan hanya melibatkan diri sendiri, tetapi juga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita,” kata Rizki.

Selain itu mengingat pola wisatawan yang telah berubah dari mass tourism ke quality tourism maka lebih banyak wisatawan akan mencari destinasi wisata yang mengedepankan hygiene sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman dalam berwisata.

Oleh karena itu, Pemerintah hadir untuk mewujudkan aspek kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan guna membangun pariwisata berkelanjutan.

“Revitalisasi bumi ini dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia, khususnya kepada wisatawan mancanegara, bahwa Indonesia sedang bersiap untuk menerima wisatawan kembali,” punkas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Analis Kebijakan Kemenparekraf, Noviendi Makalam mengatakan salah satu yang harus tetap dipertahankan di masa pandemi dan setelah pandemi berakhir adalah penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE.

Hal ini dapat menjadikan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia untuk berkembang dengan baik dan berkelanjutan.

“Pandemi ini memberikan pelajaran yang berharga bahwa kita sebagai manusia harus menjaga dan merawat bumi ini dengan sebaik-baiknya,” kata Noviendi.

pasang iklan di sini