hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Ragam  

Resesi Global Berpotensi Turunkan Ekspor Produk UMKM  

Jakarta (Peluang) : Resesi global bisa meningkatkan harga bahan baku impor yang  berdampak pada biaya produksi UMKM. 

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengatakan, resesi global yang diperkirakan akan terjadi pada 2023 berpotensi menurunkan permintaan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari luar negeri.

“Kami sepakat dengan pemerintah, kemungkinan Indonesia mengalami resesi relatif kecil, tapi itu perlu diwaspadai,” ujar Eko dalam webinar INDEF bertajuk “Strategi Peningkatan Produktivitas dan Pendanaan UMKM”, Rabu (2/11/2022).

Maka itu, menurut Eko, pemerintah perlu meningkatkan penetrasi produk UMKM ke pasar dalam negeri. Tujuannya untuk menjaga tingkat penjualan produk UMKM di tengah penurunan permintaan global.

Selain itu pemerintah juga perlu mendistribusi 40 persen dari belanja negara untuk membeli produk UMKM. “Ini guna memenuhi kebutuhan pengadaan Kementerian dan Lembaga (K/L),” ujar Eko.

UMKM yang mengimpor bahan baku juga bisa terdampak. Karena menurut Eko, resesi global bisa meningkatkan harga bahan baku impor sehingga biaya produksi UMKM naik. Apalagi dengan risiko depresiasi rupiah.

“Tapi UMKM tidak serta merta bisa menaikkan harga produknya. Karena permintaan dari dalam negeri juga bisa menurun dengan kenaikan harga itu,” imbuhnya.

Begitu pula menurut Eko, dengan lonjakan inflasi bisa  menaikkan suku bunga dunia dan mendorong aliran modal asing kembali ke negara-negara pemilik safe heaven assets. Sehingga suku bunga acuan domestik meningkat dan memengaruhi pembayaran kredit UMKM.

Maka itu, dukungan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus dilanjutkan. Dengan skema subsidi bunga diberikan lebih besar bagi bank-bank yang penyaluran kredit UMKM didominasi ke sektor tradable.

pasang iklan di sini