
Peluang News, Jakarta – Rencana The Fed pangkas suku bunga akan mempengaruhi harga logam mulia. Memprediksi dinamika harga emas di masa depan selalu menarik perhatian investor dan pelaku pasar. Tahun 2024 pun tidak terkecuali, dengan berbagai faktor global yang dapat memengaruhi harga emas. Berikut analis dari Octa Investama Berjangka (OIB), yang diterima Peluangnews.id, Jumat (17/5/2024).
Fator-Faktor Naiknya Emas
– Geopolitik: ketidakpastian stabilitas keamanan Rusia-Ukraina dan konflik Timur Tengah turut mendorong naiknya harga emas. World Gold Council (WGC) mengatakan bahwa permintaan emas pada tahun ini diramalkan naik, karena ketidakpastian geopolitik dunia. Kenaikan harga emas bakal mengikuti rekor yang pernah terjadi di 2024, dengan beberapa analisis memperkirakan aksi beli emas yang dilakukan oleh bank-bank sentral di seluruh dunia akan meningkatkan harga emas
– Kebijakan Moneter Bank Sentral: Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika (The Fed) dinilai akan menjadi pendorong utama kenaikan harga emas, karena investor akan mencari aset yang lebih aman dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dalam situasi inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
– Kondisi Ekonomi Global: Pertumbuhan ekonomi global, inflasi, dan stabilitas politik memainkan peran penting dalam menentukan arah harga emas. Emas sering dianggap sebagai aset safe haven di masa ekonomi yang tidak pasti, sehingga permintaannya dapat meningkat ketika terjadi resesi atau krisis keuangan.
– Permintaan Perhiasan Emas: Permintaan perhiasan emas, terutama di negara-negara berkembang seperti India dan China, merupakan faktor penting yang mendorong harga emas. Peningkatan permintaan perhiasan dapat meningkatkan harga emas secara keseluruhan. Karena perdagangan fisik emas memegang peran 20% dari volume perdagangan emas dunia.
– Spekulasi: Perdagangan spekulatif di pasar emas juga dapat memengaruhi harga secara signifikan. Pergerakan harga emas yang didorong oleh spekulasi dapat bersifat jangka pendek dan tidak selalu mencerminkan nilai fundamentalnya.
Faktor yang Menekan Harga Emas:
– Menguatnya Dolar: menguatnya mata uang dolar terhadap semua mata uang termasuk komoditas, akan membuat harga logam mulia turun nilainya.
– Tingkat Suku Bunga Tinggi: Tingginya tingkat suku bunga akan membuat investor lebih memilih Menyimpan uang mereka di bank ketimbang mengalihkannya dalam bentuk emas.
– Membaiknya Kondisi Ekonomi: Ketika ekonomi global membaik, investor biasanya lebih berani mengambil risiko dan beralih dari aset safe-haven seperti emas ke aset berisiko tinggi seperti saham. Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan emas dan harga emas akan turun.
–Penurunan Inflasi: Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi turun, investor mungkin merasa tidak perlu lagi berinvestasi dalam emas untuk melindungi kekayaan mereka, sehingga permintaan emas dapat turun dan harga pun ikut turun.
Prediksi Terbaru untuk Harga Emas di Tahun 2024:
Analis dan pakar keuangan memberikan prediksi yang beragam tentang pergerakan harga emas di tahun 2024.
Prediksi optimis:
– Goldman Sachs: Memprediksikan harga emas mencapai $2.500/onz pada akhir tahun 2024, didorong oleh inflasi yang turun dan melambatnya pertumbuhan ekonomi, dengan prospek pemangkasan suku bunga dari bank sentral AS.
– Citibank: Memperkirakan harga emas bergerak di kisaran $2.300/onz ons pada akhir tahun 2024, didukung oleh kebijakan moneter yang akomodatif dan ketidakpastian geopolitik.
Prediksi konservatif:
– Bank of America: Memprediksikan harga emas berkisar antara $2.000 dan $2.200 per ons pada akhir tahun 2024, dengan potensi meredanya faktor geopolitik dan terbatasnya penurunan suku bunga bank sentral AS.
-Morgan Stanley: Memperkirakan harga emas mencapai $2.100 per ons pada akhir tahun 2024, dengan potensi downside yang signifikan jika inflasi masih tinggi dan The Fed tidak menurunkan suku bunga secara agresif.
Kesimpulan:
Pergerakan harga emas di tahun 2024 akan banyak dipengaruhi oleh faktor geopolitik dunia, baik yang terkait dengan Ukraina dan Rusia maupun Timur Tengah. Namun bila geopolitik mereda, maka acuan utama emas akan kembali ke dolar. Bila dolar menguat, maka harga emas dengan sendirinya akan turun.
Saat ini Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) emas di Indonesia telah dapat dilakukan secara online. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 ( perubahan dari UU Nomor 32 Tahun 1997) tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), maka Transaksi dapat dilakukan secara elektronik melalui sistem perdagangan yang disediakan oleh bursa berjangka.
Bila Anda ingin bergabung untuk bertransaksi di pasar berjangka, Anda dapat belajar dan mengikuti pelatihannya terlebih dahulu di Octa Investama Berjangka (OIB) tanpa dipungut biaya. Di samping itu Anda juga akan mendapatkan akun demo untuk latihan bertransaksi di pasar berjangka secara live. Sebagaimana diketahui, OIB merupakan perusahaan yang secara resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sesuai regulasi pemerintah. Kunjungi website kami : octa.co.id dan daftarkan diri Anda. (RO)