PARIGI-— Ketua Kadin Kabupaten Pangandaran Teddy Sonjaya mengatakan revitalisasi jalur kereta api Banjar-Cijulang sebaiknya segera direalisasikan. Pasalnya dengan terwujudnya akses melalui kereta api ini akan mendongkrak ekonomi parawisata di kabupaten pangandaran.
“Saya berharap sesegera direalisasikan tapi mungkin karena akan memakan biaya yang cukup besar maka itu akan jadi pertimbangan khusus Pemerintah Provinsi Jawa Barat mana yang mau dijadikan sekala prioritas,” ujar Teddy ketika dihubungi Peluang, Selasa (8/3/22).
Lanjut Teddy Bidang Pariwisata memegang peranan penting dalam pembangunan baik, terutama sebagai sumber pendapatan masyarakat di sekitar pangandaran khususnya.
Hanya saja dia mengakui saat ini kunjungan pariwisata di Pangandaran dalam kondisi PPKM saat ini tentu saja banyak sekali terdampak.
Hal ini sangat menyedihkan karena para pelaku pariwisata harus menyesuaikan dengan kodisi pada saat. Pelaku wisata hotel, restoran. Pedagang, pemandu wisata tetap harus berjalan sesuai dengan standar prokes.
Pengembangan destinasi wisata di beberapa desa sejalan dengan program kami di KADIN bagaimana menciptakan dan mengembangkan potensi ekonomi daerah dengan pengelolaan destinasi pariwisata agro unggulan.
Teddy meminta keseriusan dari pemerintah daerah seyogyanya segera membentuk badan promosi pariwisata daerah mengikut sertakan stakeholder seperti BPPD Badan Promosi Parawisata Daerah, kelompok sadar wisata Pokdarwis atau kompepar dan masyarakat lainnya.
Kadin Pangandaran berharap Pemerintah selalu memberikan edukasi, pelatihan, bantuan teknis terkait pembangunan bisnis, legalitas pelatihan produksi menciptakan pasar dari hulu ke hilir.
“Pemerintah bisa bekerjasama dengan akedemisi, lembaga pengembangan usaha atau lainnya yang sejauh ini konsen di bidang pengembangan usaha UMKM, hingga toko modern dan sebagainya,” paparnya.
Hal senada juga diungkapkan Narii atau yang karib disapa Abah Kunay pada kesempatan yang berbeda. Sesepuh dan sekaligus penggagas Desa Wisata Selasri, bahwa keberadaan jalur kereta api akan mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke daerahnya.
“Jika aksesnya dibangun kembali dan dibuka, kami yakin seyakin-yakinnya, wisatawan akan meningkat jumlah kunjungannya,” ucap Abah Kunay.
Abah Kunay menuturkan, perkembangan, wisata di Pangandaran semakin maju dan pesat mulai dari penataan kawasan Pantai Pangandaran. Dia melihat sudah mulai ada pembenahan sekalipun belum seratus persen.
“Sekarang tinggal menunggu pembangunan jembatan yang menghubungkan Pangandaran dan Karang tirta,” katanya.
Sebagai catatan pada 22 Februari lalu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengtakan Pemprov Jabar menyiapkan dana Rp85 miliar untuk pembangunan jembatan Karang Tirta.
Jembatan ini dibangun untuk menghubungkan akses jalan dari Pantai Pangandaran ke objek wisata Pantai Batu Hiu.
“Sehingga masyarakat dan wisatawan bisa langsung ke Batu Hiu dari pantai tanpa harus memutar jauh,” kata Ridwan Kamil.
Sementara reaktivasi jalur kereta api Banjar-Cijulang sudah diungkapkan ke media masa pada Februari 2021. Revitalisasi ini menjadi pembangunan rel kereta api termahal di Indonesia. Perkiraan anggarannya mencapai Rp1 triliun lebih.
Pemprov Jabar melaui Wagub Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan reaktivasi rel jalur ini memakan biaya Rp15 milar per kilometernya. Sedangkan panjang jarak rel kereta api Banjar-Pangandaran sekitar 80 kilometer.
Berdasarkan sejarah jalur kereta api ini sudah dibangun waktu zaman Hindia Belanda sekitar 1913 dan sudah bisa digunakan pada 1 Juni 1921. Keberadaan kereta api ini menciptakan akses wisata ke pantai ini yang tadinya merupakan tempat terpencil. Namun seiring perjalanan waktu karena berbagai kendala jalur ini ditutup pada 1982 (Irvan).