Bali (Peluang) : Mengelola Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) secara modern dan profesional sesuai jati diri koperasi.
Koperasi Benteng Mikro Indonesian (BMI) Grup menggelar rapat Rencana Strategis (Rentras) 2023-2027 di Four Point Hotel Bali pada Senin (10/10/2022).
Rapat renstra ini menetapkan visi menjadi KSPPS terdepan dalam pemberdayaan ekonomi, sosial dan budaya.
Draft hasil Rentras akan ditetapkan pada RAT tahun buku 2022 pada bulan Januari 2023 mendatang.
Dirut Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara menjelaskan bahwa selain merumuskan visi rapat, rentras juga merumuskan misi, tujuan dan sasaran.
“Insya Allah kita akan semakin kuatkan misi kita dalam mengelola KSPPS secara modern dan profesional sesuai dengan prinsip-prinsip dan jati diri koperasi,” kata Kambara dalam sambutannya.
Prinsip-prinsip tersebut yaitu sebut dia, adalah memberikan pelayanan prima untuk kemaslahatan anggota melalui sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Serta memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas hidup anggota dan masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual.
Selain itu meningkatkan jejaring kerjasama antar koperasi dan lembaga lain baik dalam maupun luar negeri serta melaksanakan sistem pelayanan keuangan yang inklusif.
Adapun tujuan Kopsyah BMI menurut Kambara, akan dirumuskan lebih fokus. Dengan terus mengembangkan infrastruktur dan sistem Teknologi Informasi (IT) yang modern dan meningkatkan Kompetensi SDM yang berkualitas, berintegritas dan berdaya saing.
“Kita tingkatkan pelayanan cepat, tepat, ramah dan nyaman, melayani dengan hati nurani, dan mengelola zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) dengan jujur dan amanah. Masih ada beberapa tujuan lagi, namun kita akan berfokus bagaimana melaksanakan sistem pelayanan dengan Model BMI Syariah” tambah Kambara.
Lebih lanjut, Kambara mengatakan hasil rapat renstra ini sangat strategis untuk memandu perjalanan Kopsyah BMI menuju 2027.
“Kita buat sasaran lebih tegas. Kita wujudkan ekosistem layanan keuangan dengan Model BMI syariah yang lebih luas. Kita berikan lebih jelas poin per poin setelah ditetapkan di RAT yang akan dilaksanakan awal tahun depan. Jadi di RAT tahun buku 2022, baru kita tetapkan, saat itulah pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran ini sah secara hukum untuk kita pakai sebagai acuan,” pungkasnya
