Dede Kurniawan, Manajer Kopsyah BMI Cabang Rajeg tidak menampik jika masih ada sebagian pihak yang memandang minor koperasi. Lembaga sokoguru ekononomi itu sering dituding tak ada bedanya dengan praktik bank keliling yang kerap mengenakan suku bunga kredit mencekik dan penagihan niretika.
Akibat ulah segelintir koperasi abal-abal tersebut, masyarakat akhirnya menggeneralisasi bahwa semua koperasi sama saja. Padahal masih banyak koperasi yang legal dan sehat serta memberikan maslahat bagi publik dan anggota seperti yang dilakukan oleh Kopsyah BMI. Pria kelahiran Tangerang, 30 Maret 1991 itu punya resep khusus untuk menepis pandangan miring terhadap koperasi.
“Selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang makna koperasi dengan berbagai cara,seperti pendekatan langsung, memperlihatkan kegiatan-kegiatan koperasi dari semua sisi dalam meningkatkan ekonomi, sosial dan pemberdayaan. Edukasi melalui platform media sosial juga dilakukan karena bisa diakses oleh semua kalangan,” ungkap Dede.
Kegigihan pengagum Menteri BUMN Erick Thohir itu dalam mengedukasi masyarakat berbuah manis. Ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah anggota, khususnya di wilayah kerjanya di Rajeg Kabupaten Tangerang, Banten.
Dede yang sebelumnya bekerja sebagai kasir di salah satu minimarket modern itu mengaku akan terus mengedukasi masyarakat tentang manfaaat berkoperasi. “Agar semakin banyak masyarakat yang bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI maka perlu edukasi tiada henti,” pungkasnya.
