octa vaganza

Raih Penghargaan terbaik, Kopdit Pintu Air Jaga Kinerja Unggul 

Menerima penghargaan sebagai kopdit dengan pertumbuhan anggota terbesar menjadi tantangan besar bagi Kopdit Pintu Air untuk tetap menjaga ekspektasi masyarakat  terhadap  koperasi sebagai lembaga keuangan yang profesional dan dapat dipercaya.

Memang ada  kebanggaan bagi para pengelola Kopdit Pintu Air saat didapuk menerima penghargaan kopdit dengan pertumbuhan anggota terbanyak pada Puncak Perayaan Hari Koperasi Indonesia pada 12 Juli lalu di Senayan Jakarta.  Namun penghargaan  itu juga harus dapat dipertahankan oleh segenap jajaran pengurus dan pengelola dengan kerja keras dan cerdas sehingga kinerja usaha ke depan tetap tumbuh positif.

Karenanya, kata Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air  Yakobus Jano pihaknya tidak ingin berlama-lama larut dalam kebanggaan tersebut. Ada tugas besar yang menunggu untuk segera direalisasikan, yaitu mematok aset sebesar Rp 4,5 triliun dan angggota mencapai satu juta orang pada 2025 mendatang.

“Saya terus meminta dan memantau kinerja para manajer di seluruh cabang Kopdit Pintu Air untuk tetap konsisten mengejar target yang sudah kita canangkan bersama saat RAT yang lalu, bahwa salah satu strategi jitu untuk mencapai target tersebut adalah proaktif mendatangi masyarakat untuk menjadi anggota kopdit Pintu Air,” kata Jano. 

Saat RAT yang lalu, kinerja keuangan koperasi berusia 28 tahun ini membukukan aset sebesar Rp 1,8 triliun dengan anggota 298.467 orang tersebar di 59 kantor cabang di berbagai provinsi, antara lain, Jawa Timur,  Kalimantan Timur dan Tengah, Sulawesi Utara dan tentu saja jumlah kantor cabang  terbanyak adalah di Provinsi NTT.

Untuk mencapai target aset 4,5 triliun  dan 1 juta anggota, Jano menawarkan program rekrutmen anggota baru  yang disebut Jempola, singkatan dari Jemput Bola.       

Menurut Jano, kalangan pengelola koperasi harus terus menerus menyampaikan perkembangan usahanya kepada anggota dan juga kepada masyarakat melalui media massa. “Koperasi harus akrab dengan pemberitaan di media massa.  Bagaimana masyarakat bisa tahu tentang koperasi kita jika untuk berpromosi saja sudah sulit,” ujarnya. Dikatakan, selain kian dikenal secara nasional, promosi koperasi sekaligus alat sosial kontrol terhadap kinerja koperasi ke tengah masyarakat.

Hal senada dikemukakan Pastor Pembina Rohani Kopdit Pintu Air, Pater Paskalis Patust, O.Carm bahwa koperasi yang sudah tersebar secara nasional  ini  menjadi role model yang bakal ditiru oleh banyak  lembaga ekonomi kreatif (Ekraf).  Hal ini diungkapkannya saat misa Jumat pertama di Aula Sumur Yakob lantai 3 kantor pusat Kopdit Pintu Air di Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat, 4 Agustus 2023.

Pesatnya kemajuan Kopdit Pintu Air telah mematahkan anggapan banyak orang bahwa yang hebat itu berawal dari kota besar.  Nyatanya, kata Pater Paskalis,  tidak selamanya yang hebat harus ada di Jakarta.  Contohnya Kopdit Pintu Air yang kendati tumbuh di sebuah dusun yang lengang, Rotat, namun mampu  tumbuh menjadi Kopdit dengan anggota terbesar. Ini tentulah karena  di dalamnya ada  pemikiran besar yang diaktualisasikan melalui hal-hal kecil dengan cinta yang besar. (Irm)

Exit mobile version