BANDUNG—Philo dalam Bahasa Yunani berarti cinta dalam diri perempuan. Kata ini mengandung filosofi yang mendorong anak muda Bandung bernama Putri Fidhini menggunakan nama itu untuk brand bisnisnya di bidang garmen, khusus memproduksi baju perempuan.
“Awalnya saya dan ibu suka menjahit. Beberapa kali membuat baju dan celana, teman-teman ada yang memesan, kemudian terpikir untuk membuat brand sendiri. Akhirnya Maret 2016 Philo diluncurkan,” ujar kelahiran Bandung, 8 Januari 1992 ini ketika dihubungi Peluang, Jumat (31/8/2018).
Modal awal Puri untuk berbisnis diambil dari tabungan berkisar Rp8 hingga 10 juta. Dari modal itu Puri memproduksi 20 model baju, setiap model dibuat terbatas sebanyak satu lusin hingga 18 helai. Alumni Jurusan Seni Lukis, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung ini merancang sendiri pakaiannya, melakukan pemasaran via instagram berlanjut ke websitenya sendiri.
“Saya desainer, juga creative director. Karena ada latar belakang kuliah dan saya suka menggambar baju,” ujar Putri.
Puri mengeluarkan produksi per season, puluhan model baju setiap model 2-3 lusin untuk semua ukuran. Satu item dijual berkiar Rp159 ribu hingga Rp259 ribu. Philo membidik segmen perempuan usia 17 hingga 39 tahun, dengan segmen menengah. Pemasarannya secara daring (online), selain media sosial, website juga platform pasarrayastore.
“Saya masih optimis dengan bisnis garmen di masa depannya. Sekalipun persaingan industri kreatif di Bandung banyak sekali. Selalu lahir brand baru di Bandung. Selain itu situasi ekonomi, memang naik-turun, tetapi asal konsisten mengejar pasar, pelaku bisnis garmen akan bertahan,” tutur Putri.
Kini Magister Jurusan Kekaryaan ITB ini juga menjalani profesi sebagai perupa. Dia mengatakan, dunia seni tidak punya patokan yang pasti dan pasar tidak terlalu kuat. Namun berkat seni rupa juga yang mendorong Putri berkarya di bisnis.
“Saya ingin berkarya karena ingin berkarya. Bisnis juga menyenangkan dan menghasilkan dan bercerita orang. Saya sebagai perupa dan entrepreneur di Philo. Keduanya beriringan dengan baik,” tutupnya (Irvan Sjafari).