hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Purbaya Tolak Usulan Produk Garmen Sitaan Disalurkan untuk Korban Bencana Sumatra

Pengamat: Menkeu Purbaya Harus Yakinkan Investor dan Benahi Kebijakan Pajak
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa/dok.Antara

PeluangNews, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menolak usulan agar produk garmen atau balpres ilegal sitaan disalurkan untuk korban bencana Sumatra.

Purbaya menegaskan akan menjaga pengelolaan barang ilegal sesuai dengan aturan yang ada.

“Jangan sampai nanti gara-gara itu, banyak lagi balpres masuk dengan alasan kan bagus buat bencana,” kata dia, Jumat (12/12/2025).

Bila memang ingin mengirim bantuan kepada korban bencana, Menkeu menegaskan seluruh lebih memilih untuk menggelontorkan anggaran baru guna menyiapkan barang yang lebih layak pakai bagi korban.

Barang-barang itu pun akan dibeli melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri.

“Lebih baik kita beli barang-barang dalam negeri produk UMKM, dikirim ke bencana yang (barang) baru. Saya lebih baik mengeluarkan uang ke situ kalau terpaksa, dibanding pakai barang-barang balpres itu,” ujarnya.

Sebelumnya, Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan membuka opsi menyalurkan sitaan baju ilegal untuk korban bencana Sumatra, menyusul penindakan terhadap kontainer dan truk bermuatan produk garmen atau balpres ilegal.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Nirwala Dwi Heryanto saat ditemui di Jakarta, Kamis (11/12), menjelaskan barang hasil tindakan secara otomatis menjadi barang milik negara. Namun, opsi tidak lanjut penanganan barang ilegal bukan hanya dimusnahkan.

“Dihancurkan itu sebetulnya salah satu (opsi). Kalau barang melanggar, tentunya akan menjadi barang milik negara. Itu bisa dimusnahkan atau untuk tujuan lain,” kata dia.

Secara umum, terdapat tiga opsi tindak lanjut terhadap barang ilegal, yakni dimusnahkan, dihibahkan untuk tujuan tertentu, dan dilelang.

Mengingat upaya pemulihan bencana di Sumatra masih berlanjut, Bea Cukai mempertimbangkan untuk mengambil opsi hibah atas barang ilegal yang disita.

“Siapa tahu saudara-saudara kita bisa memanfaatkan dan menggunakan. Sementara yang di Aceh membutuhkan,” ucap Nirwala. []

pasang iklan di sini