
Pupuk Indonesia Teken MoU dengan EMP, Amankan Gas dan Dukung Produksi Ammonia Ramah Lingkungan
PeluangNews, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) terus memperkuat rantai pasokan energi dan mendukung program transisi energi nasional. Terbaru, perusahaan menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) dengan anak usaha PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) terkait penyediaan gas bumi dan pemanfaatan karbon dioksida (CO₂).
Langkah ini dianggap strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan menciptakan industri pupuk yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Gas dari Sumatera Utara untuk Pupuk Iskandar Muda
Penandatanganan MoU pertama dilakukan bersama EMP Gebang Limited, yang mengelola Wilayah Kerja Gebang di Sumatera Utara. Kedua belah pihak sepakat untuk mengkaji potensi pemanfaatan gas bumi dari blok tersebut. Gas yang direncanakan akan disuplai mencapai sekitar 100 juta British thermal unit (MMBTU) per hari.
“Gas dari blok ini sangat cocok untuk mendukung revitalisasi pabrik kami di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Ini bagian dari upaya kami memperkuat produksi pupuk di wilayah utara Sumatera,” jelas Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam keterangan persnya, Kamis (10/7).
Pemanfaatan CO₂ untuk Produksi Blue Ammonia di Aceh
MoU kedua dilakukan dengan PT Pema Global Energi (PGE), yang akan fokus pada pemanfaatan emisi karbon di Lapangan Gas Arun, Lhokseumawe, Aceh. Kerja sama ini diarahkan pada pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) serta Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) untuk mendukung produksi blue ammonia.
Blue ammonia adalah bahan baku pupuk berbasis gas alam yang diproses dengan teknologi penangkap emisi karbon, sehingga lebih ramah lingkungan.
“Aceh kami pilih karena memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi dan perdagangan clean ammonia di masa depan. Kami bahkan sedang bernegosiasi agar fasilitas bunkering ammonia bisa dipindahkan dari Singapura ke Aceh,” tambah Rahmad.
EMP Dukung Target Net Zero Emission
Direktur Utama dan CEO EMP, Syailendra S. Bakrie, menyatakan komitmennya dalam mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060.
“Blok milik PGE saat ini sudah memproduksi sekitar 45 juta kaki kubik gas per hari. Kami harap kerja sama ini bisa membantu Indonesia masuk ke era energi bersih secara bertahap,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama dan CFO EMP, Edoardus Ardianto, menjelaskan bahwa EMP Gebang ditargetkan mulai produksi gas pada 2027 sebesar 40 juta kaki kubik per hari, dan meningkat menjadi 140 juta kaki kubik per hari pada 2030.
“Pupuk Indonesia adalah salah satu target pasar utama gas dari blok Gebang,” ujarnya.
Menuju Industri Pupuk yang Lebih Hijau
Melalui dua MoU ini, Pupuk Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat industri pupuk nasional sekaligus berkontribusi pada pembangunan ekonomi hijau.
“Ini bukan hanya soal produksi pupuk, tapi juga komitmen terhadap energi bersih, ketahanan pangan, dan penciptaan lapangan kerja di daerah operasi,” tutup Rahmad. (RO)