Peluang News, Jakarta – Puncak perayaan Hari Koperasi ke-77 akan digelar di Gedung SMESCO Jakarta. Menurut Robby Ferliansyah Asshiddiqie, Ketua Panitia Hari Koperasi ke-77, acara tahun ini akan menitikberatkan pada alih generasi dalam gerakan koperasi. Panitia acara yang sebagian besar terdiri dari generasi muda akan menghadirkan HARKOP 77 EXPO, yang memamerkan produk unggulan dari koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia.
Expo tersebut juga akan menampilkan produk inovatif dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), termasuk mobil listrik, motor listrik, robotik, IT, aeromodeling, tata boga, dan tata busana.
“Produk-produk siswa SMK di seluruh Indonesia sangat bagus. Bukan hanya mereka bisa membuat mobil, anak-anak muda ini juga bisa merancang bangun pesawat terbang. Ini semua akan dipamerkan pada Hari Koperasi nanti,” ujar Robby dalam keterangan persnya, Ahad (7/7/2024).
Robby juga menekankan pentingnya mendorong produksi hasil karya siswa SMK melalui koperasi, mirip dengan model Koperasi Mondragon di Spanyol, di mana pekerja dengan keterampilan yang sama bergabung untuk membangun industri. “Ke depan, produk-produk hasil dari murid-murid SMK ini harus didorong dalam produksi Koperasi,” tambahnya.
Acara Hari Koperasi ke-77 ini juga bertepatan dengan transisi pemerintahan baru, dan telah dirancang program industrialisasi koperasi oleh pemerintah saat ini. Masuknya generasi muda sebagai pelaku industri yang dimiliki sendiri, di mana pekerja juga sebagai pemilik, akan menjadi pesan yang kuat dan masukan penting bagi pemerintahan baru.
Selain HARKOP 77 EXPO, acara ini juga akan disertai simposium nasional, yang hasilnya akan menjadi masukan bagi pemerintahan mendatang. Beberapa tokoh terkemuka akan hadir sebagai pembicara, seperti Burhanuddin Abdullah, mantan Gubernur BI; Fadli Zon, Anggota DPR RI; Revrison Baswir, Akademisi; Afriansyah Noor, Wakil Menteri Tenaga Kerja; dengan pembicara utama Teten Masduki, Menteri Koperasi UKM.
Roby menegaskan pentingnya keterlibatan koperasi dalam proses produksi dan distribusi kebutuhan rakyat. “Ke depan, koperasi harus mulai bicara skala usaha yang luas pada sektor riil, termasuk partisipasi dalam pengelolaan bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya sesuai amanat konstitusi Pasal 33 UUD 45 untuk kemakmuran rakyat,” tegasnya.
Roby juga menekankan perlunya koreksi radikal atas porsi dan peran rakyat dalam pengelolaan sumber daya alam. “Pesannya tegas, menurut Bung Hatta, harus dikelola berdasarkan asas kekeluargaan yang tidak lain adalah koperasi,” ujarnya. Dia menyoroti keputusan pemerintah yang memberikan porsi pengelolaan sumber daya alam kepada ormas dan mempertanyakan mengapa koperasi yang dimiliki rakyat banyak tidak mendapat porsi tersebut.
“Amanat konstitusi untuk pengelolaan bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya itu adalah koperasi, bukan ormas,” ujar Robby. (Aji)
