hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Puluhan Tahun Berdiri, Induk KUD Tetap Eksis Meski Tertatih-Tatih

Induk Koperasi Unit Desa (InKUD)/Dok. Peluangnews-Hawa

Peluang news, Jakarta – Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk Koperasi Unit Desa (InKUD) yang diselenggarakan pada 3-4 November 2023 lalu telah menghasilkan Ketua Umum yang baru.

Secara aklamasi, Portasius Nggedi terpilih menjadi Ketua Umum InKUD menggantikan Herman Wutun yang telah menjabat selama beberapa periode.

Sejatinya, pria kelahiran Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini memang telah lama aktif di InKUD, sebelumnya ia menjabat sebagai Direktur Utama InKUD sejak 2017.

Di bawah kepemimpinan Portasius Nggedi alias Porta, InKUD bertekad akan menjalani berbagai program dan berjuang untuk menghidupkan para anggotanya yang berjumlah sekitar 13 juta orang ini.

Pasalnya, pemerintah seolah-olah tak lagi memperhatikan InKUD seperti sebelum era reformasi. Padahal, InKUD merupakan mitra strategis pemerintah dalam perdagangan komoditas pertanian pada masa itu.

“InKUD ini ada masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Pada masa lalu, kita mempunyai persoalan yaitu kebijakan negara waktu 1998 dulu itu kami adalah mitra strategis pemerintah dalam perdagangan komoditas pertanian. Namun, setelah adanya reformasi ini di putus,” kata Porta saat ditemui Peluang News beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan bahwa banyak kerja sama pengembangan yang telah dilakukan bersama pengurus InKUD lainnya untuk mempertahankan berbagai aset seperti gudang, kantor, dan seluruh pengurus KUD di desa-desa seluruh Indonesia.

Kegiatan InKUD baik di bidang tanaman pangan, hortikuktura, perkebunan, peternakan dan perikanan telah dikembangkan melalui kerja sama dengan pihak-pihak swasta di tanah air.

Menurut Porta, semenjak era reformasi, pemerintah seperti tidak melihat InKUD sebagai mitra strategis lagi.

“Pemerintah selalu berbicara kalau sekarang itu eranya pasar bebas, era modern, jadi harus bersaing, pertanyaannya bagaimana kalau koperasi bersaing dengan para kapitalis, itu sulit,” ujarnya.

Oleh karena itu, Porta menegaskan, pihaknya ingin mengembalikan marwah InKUD seperti dulu lagi.

Ia bertekad ingin menunjukkan bahwa InKUD masih bisa bertahan dan tetap eksis hingga saat ini.

“Waktu 98 itu KUD kuat sekali, kini peran KUD seperti dihapus, dikikis. Akan tetapi kami ingin tunjukkan bahwa sampai saat ini kami bisa bertahan walau dengan kondisi seperti ini. Kelembagaan dan usaha kami masih solid meskipun dengan tertatih-tatih,” tutur Porta.

Apalagi, lembaga ini awalnya dibangun oleh pemerintah pada saat itu untuk membantu pemerintah dalam menyalurkan berbagai bantuan kepada masyarakat.

“Jadi, kita mau berjuang, berusaha karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Kita akan berjuang agar pemerintah dapat mengembalikan peran InKUD kembali,” imbuhnya.

pasang iklan di sini