KEDIRI—Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan selama 2011 hingga 2018 memberikan bekal bagi Rina Kriswati keahlian menanam sayuran organik.
Oleh majikannya Rina diajarkan bagaimana menanam sayuran secara alami, menanam di lahan sempit dengan cara hidropinik untuk orang kota yang punya lahn sempit. Namun umumnya petani di Taiwan punya lahannya luas di pegunungan.
Pulang ke kampung halamannya di Kediri, Rina kemudian memanfaatkan lahan perkarangan rumahnya yang seluas 100 meter persegi untuk bertanam sayur. Dia memulai usahanya pada April 2018 lalu secara organik dan tidak memakai bahan kimia.
“Saya pasarkan melalui media sosial. Namun pembelinya kebanyakan datang dari kota-kota di sekitar Keresidenan Kediri. Pada panen pertama saya mendapatkan Rp1,5 juta dan kedua Rp3 juta,” tutur Rina ketika dihubungi Peluang, Selasa (28/8/2018).
Menurut Rina berjualan sayuran organik mempunyai prospek yang cukup cerah, mengingat pasar cukup besar di perkotaan. Orang kota mempunyai kesadaran kesehatan yang tinggi untuk mengkonsumsi makanan organik.
Sekalipun harga sayuran organik relatif mahal, tetapi tetap laris. Rina menggunakan brand Marina Sayuran Organik dengan nama samaran Ayu Andiri di media sosial.
“Harga satu pak sayuran organik Rp15 ribu di pasar swalayan. Kalau saya menjualnya dnegan harga Rp5-6 ribu kalau beli di tempat. Tetapi di banding sayuran non organik di tukang sayur sebesar Rp2-3 ribu memang lebih mahal. Jadi harga kami bersaing,” ucap Rina.
Sayuran yang dipanen-Foto: Dokumentasi Pribadi.Dia mengajak juga tetangganya untuk memanfaatkan lahan perkarangannya menanam sayuran organik dan membantu mereka menjualnya,karena dia sendiri menghadapi banyak pemesanan.
Hingga saat ini Rina sudah menanam lebih dari 20 item sayuran, mulai dari selada, sawi hijau caisim, terung ungi, sawi putih, pakchoy dan sebagainya. Sebagian benih sayuran juga didatangkan dari Taiwan.
Selain menjual sayuran organik, Rina juga menawarkan benih sayuran organik.
Rina Kriswati-Foto: Dokumentasi Pribadi.Bupati Kediri Haryanti Sutrisno pernah mengungkapkan, program pengembangan pertanian organik di daerahnya. Di wilayah Kabupaten Kediri terdapat 10 Kelompok Pioner Kampung Organik yang tersebar di sepuluh desa pada sepuluh kecamatan.
Komoditas yang ditanam di antaranya sayuran, buah, padi dan kedelai.(Irvan Sjafari).