JAKARTA—Perkebunan Nusantara Persero (PTPN) III melalui anak perusahaannya menargetkan peremajaan Kebun Kelapa Sawit Rakyat (PSR) pada area seluas 223.719 hektare (ha) yang tak lagi produktif.
Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPM III M. Abdul Ghani mengatakan PSR diharapkan meningkatkan produksi kelapa sawit secara optimal. Dengan demikian, kesejahteraan petani plasma dan kesinambungan pasokan bahan baku ke Pabrik Kelapa Sawit PTPN Group dapat terjaga.
Lanjut dia, program peremajaan ini ditandai dengan tanam perdana peremajaan kebun kelapa sawit plasma PTPN V sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara di Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
“PTPN V akan melakukan peremajaan kebun kelapa sawit plasma seluas 18.250 ha yang tersebar di 5 kabupaten di Provinsi Riau,” ujar Abdul Ghani dalam keterangan persnya, Kamis (29/10/20).
Kebun sawit rakyat sendiri memasok sekitar 50 persen tandan buah segar (TBS) bagi pabrik kelapa sawit yang dikelola PTPN V. Dalam hal ini, perusahaan bakal bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan) dalam penyediaan sekitar 1,5 juta bibit kelapa sawit.
Sementara Direktur PTPN V Jatmiko menyampaikan, PSR dapat menjadi momen pemberdayaan petani. Petani plasma disebutnya bisa memperoleh tambahan pendapatan.
Peremajaan sawit plasma PTPN V akan mencakup 20 persen dari total area sawit seluas 56.665 hektare. Hingga 2023 mendatang, PTPN V menargetkan melakukan program peremajaan sawit plasma hingga 18.250 hektare yang menyebar di lima kabupaten di Riau.
“Jika program itu tercapai, maka 40 persen sawit plasma PTPN V telah diremajakan,” pungkasnya.