YOGYAKARTA—Kembang atau bunga Telang dengan ciri khas warnanya yang biru (ClitoriaTernatea) sebetulnya adalah tumbuhan merambat. Tanaman ini kerap ditemukan di pinggir hutan. Sepintas lebih pas untuk tanaman hias di perkarangan rumah.
Belakangan menjadi populer, karena bunga yang berbentuk kupu-kupu itu bisa mengobati berbagai penyakit, di antaranya sakit mata, bisul, sakit pencernaan, sampai anti stres.
Ria Cahyaningsih Peneliti Tumbuhan Obat Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI mengungkapkan, berdasarkan studi literatur, disebutkan Kembang telang ini mengandung senyawa kimia seperti triterpenoid, glikosida flavonol, antosianin dan steroid.
Keajaiban bunga telang ini menarik Yusup Martani Maguantara untuk melakukan budi daya telang sejak 2013 di Bogor. Menurut Sarjana Kehutanan IPB ini dia kepincut karena warnanya yang cantik untuk pewarna makanan dan mudah mengurusnya.
Pada 2015, pria kelahiran Cilacap 23 Maret 1971 ini pindah ke Yogayakarta dan bekerja sama dengan seorang petani bernama Budi untuk melanjutkan budi daya kembang telang.
“Kami menjual bunga telang kering dan dalam bentuk teh celup dengan brand Martani,” ujar Jusup kepada Peluang, melalui WhatsApp, Jumat (5/4/2019).
Menurut Jusup, Kembang Telangitu panen setiap hari, rata rata 100 bunga per pohon. Dia pernah menjual kembang telang ini tertnggii 30 kilogram. Harga per kilogramnya mencapai Rp1,2 juta. Namun kembang itu dijual dengan kemasan 10 gram.
“Kembang Telang kering dalam satu bulan, dijual ke siapa pun yang mau beli. Catatan kami sudah ada pembeli dari Aceh hingga Papua, dijual daring (online) juga marketplace seperti shoope, toped, Bukalapak,” ungkap Jusup.
Ke depannya selain meneruskan budi daya telang, memelihara Telang, Jusup memberikan akses dan kemudian mendukung mahasiswa untuk meneliti Telang, memperbanyak resep resep penggunaan Telang, menyebar luaskan informasi tentang Telang dan pemanfaatannya
“Semua wirausaha akan punya prospek jika ditekuni, termasuk Telang,” cetus Jusup.
Jusup Martani(kiri)enagngkutbunga telang kering bersaa mitranya seorang pertani bernama Budi-Foto; Dokumentasi Pribadi.Pelaku budi daya kembang telang lainnya Faiqotul hima juga mencium prospek cemerlang tanaman ini sejak 2014. Di lahannya yang seluas 150 meter persegi di Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ia membudidayakan tanaman ini.
Harga per kemasan dengan bobot 5 hingga 7 gram saja bisa dijual dengan harga Rp25 ribu. Sementara harga bunga kering per kilorgram mencapai Rp1,8 juta.
“Konsumen berasal dari berbagai kota seperti Jakarta, Bogor, dan Kota Depok. Ia memasarkan bunga telang kering melalui daring,” ujar dia seperti dikutip dari Trubus (Irvan Sjafari).