hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Prospek  Bisnis Tanaman Hias  dari Kaum Urban hingga Ekspor

Ilustrasi-Foto: Karuniataman,

JAKARTA—-Pemutusan Hubungan Kerja pada Agustus 2015, lebih dari tiga tahun yang silam tidak membuat Zaenal Arifin patah semangat.  Hidup harus terus berjalan. Warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini menjadikan wirausaha sebagai jalan keluarnya.

Jenis usaha yang dipilihnya dalah berjualana tanaman hiasan  Dengan modal Rp10 juta, Zaenal menanam tanaman hias di lahannya milik di Bogor untuk pembibitan, kemudian menjualnya di Jakarta.

Dia meyakini prospek menjual tanaman hias di Jakarta cerah, karena keterbatasan lahan menjadikan  kaum urban menjadikan tanaman hias sebagai alternatif peghijauan.

“Hasilnya lumayan, tanaman hias saya jual rata-rata Rp25 ribu dan omzet yang saya raih Rp6 hingga 7 juta sebulan,” ujar Zaenal kepada Peluang, beberapa waktu di sela-sela acara pelatihan koperasi di Jakarta Utara, seraya mengatakan menggunakan media sosial sekaligus offline untuk penjualannya.

Keyakinan yang sama juga diungkapkan Anhari Ahmad dan Aang Holis, dua warga Karangmulya, Kareang Tengah Banten ketika merintis tanaman hias jenis adenium atau bunga gurun dan aglonema. Mereka merintis bisnis ini sejak tiga tahun yang lalu.

Anhari bahkan memilih mengundurkan diri dari pekerjaaannya sebagai karyawan swasta untuk menekuni wirausaha ini. Green House miliknya membudidayakan lebih dari 50 identitas bunga dari lebih dari dua ribu pohon adeniumnya.

“Identitas terbaru milik saya  dinamakan  think of you, hongxia, dan lainnya. Harganya bervariasi, dari Rp 50 ribu hingga Rp2 juta,” kata dia seperti dilansir Liputan6, beberapa waktu lalu.

Para pelanggannya dari Papua, Aceh, Bali hingga kota besar Jakarta dan Bandung.  Kebanyakan dari mereka menyukai adenium dengan warna merah, unggu, dan putih.  Baik Anhari maupun  Aang meraup jutaan rupiah dari bisnis ini.

Prospek cerah tanaman hias ini juga diakui pemerintah. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan adanya peluang bisnis yang bisa digarap oleh pelaku usaha kelautan dan perikanan nasional yaitu terkait dengan tanaman hias air yang bernilai ekonomi tinggi.

“Ini adalah bisnis baru, komoditas baru yang harus disampaikan ke publik sebagai peluang bisnis,” kata Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (10/11/18).

Dikatakannya, skala ekonomi dari peluang bisnis tanaman hias air ini sebenarnya dinilai masih ada di bawah permukaan, sehingga perlu digali informasinya dan didorong produksinya untuk ekspor (Irvan SjafarI). 

pasang iklan di sini