VIRGIN ATLANTIC, maskapai berbasis di Inggris Raya, mengajukan perlindungan kebangkrutan di New York. Sebenarnya, pada Juli 2020, perusahaan telah menerima kesepakatan penyelamatan dana sebesar £1,2 miliar atau Rp21,85 triliun (mengacu kurs Rp14.700). Itulah stimulus supaya maskapai bisa kembali beroperasi dan bertahan di tengah tekanan pandemi virus corona.
Sebelumnya, miliarder sekaligus pendiri Virgin Group, Richard Branson, menjual hampir 2,6 juta lembar saham perusahaan pariwisata ruang angkasa Virgin Galactic untuk mempertahankan bisnis Virgin Group di tengah pandemi virus corona.
Melalui Vieco 10, sebuah perusahaan investasi yang dimiliki oleh Virgin Group, Richard Branson menjual i US$41 juta saham Virgin Galactic antara 14 Mei dan 15 Mei. Saham yang diuangkan ini setara dengan 2% saham Virgin Galactic
Miliarder Sir Richard Branson meminta dana talangan £500 juta atau setara Rp9,6 triliun. Ia bahkan menjaminkan Pulau Carribean miliknya. “Sulit menemukan kata yang tepat untuk menyatakan betapa dampak menghancurkan wabah ini terus berlanjut ke banyak komunitas, bisnis, dan orang-orang di seluruh dunia,” kata Sir Richard.
Dengan karyawan lebih dari 70 ribu orang di Virgin Groups di 35 negara, Sir Richards siap melakukan semua hal yang bisa dia lakukan untuk melindungi karyawan dan bisnis tetap berjalan. Maret lalu ia menyatakan akan menginvestasikan £215 juta untuk mempertahankan Virgin Group. Namun, Asosiasi Transportasi Udara Internasional, yang mewakili 290 maskapai penerbangan, menyebut, perjalanan udara global diperkirakan tidak akan pulih sepenuhnya dari penurunan hingga 2024.●