hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Program Solusi Nelayan Perkuat Ekosistem Usaha Nelayan

Jakarta (Peluang) : Program ini tidak hanya memudahkan nelayan mendapatkan solar, tapi usahanya juga akan dibenahi.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) bersama Kementerian BUMN mempercepat realisasi pilot project Program Solusi Nelayan (Solar untuk Koperasi Nelayan).

Program ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) bagi nelayan, sekaligus membenahi bisnis model perikanan di Indonesia.

“Program Solusi Nelayan ini bukan hanya program untuk memberikan akses nelayan kepada solar, tapi untuk membenahi model bisnisnya. Supaya produk mereka bisa terhubung ke pasar yang lebih luas dan didukung pembiayaan,” kata Teten usai pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (16/09/2022).

Teten berharap melalui Program Solusi Nelayan juga ada model bisnis yang melibatkan koperasi.

“Program ini dapat memperkuat ekosistem usaha perikanan nelayan dari hulu ke hilir,” kata mantan Ketua Dewan Pengawas Bulog.

Teten menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mempelajari bagaimana koperasi menjadi offtaker pertama dari para nelayan. Selanjutnya dari koperasi baru diolah dan dihubungkan ke buyer untuk di dalam negeri maupun luar negeri.

“Saya kira model seperti ini dibutuhkan juga pihak swasta untuk menjadi offtaker dari produk nelayan. Ini saya kira model yang harus dilakukan, bagaimana koperasi berperan sebagai agregator produk sekaligus sebagai offtaker sebelum produk masuk ke pasar,” kata mantan Kepala Staf Kepresidenan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya mulai melihat dan mempelajari mekanisme pembukaan pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Sesuai dengan saran MenKopUKM bagaimana koperasi berperan sebagai agregrator. Namun tetap melibatkan pihak BUMN dari sisi akses BBM dan akses pembiayaan serta pihak swasta sebagai offtaker,” kata Erick.

Rencananya, Program Solusi Nelayan akan diluncurkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) yang dikelola Koperasi Mino Saroyo pada Sabtu, 17 September 2022, di Cilacap, Jawa Tengah.

Lebih dari itu, Koperasi Mino Saroyo juga akan menjadi lokasi percontohan dalam penguatan akses pasar perikanan berbasis koperasi nelayan.

Koperasi Mina Saroyo merupakan koperasi yang sudah ditetapkan sebagai role model koperasi perikanan modern sejak tahun 2021 oleh Kementerian Koperasi dan UKM. 

Saat ini  Koperasi Mina Saroyo memiliki 8.441 anggota yang tersebar di 3 kecamatan di Kabupaten Cilacap. Yaitu kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara.

Dalam menghubungkan seluruh kegiatan usahanya, Koperasi Mina Saroyo sudah terkoneksi dengan platform digital ‘CUSO Minos’. Sehingga seluruh proses transaksi dari anggota dapat dilihat secara real time pada dashboard

pasang iklan di sini