hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Program GENIUS Tingkatkan Status Gizi dan Literasi Pangan Siswa

Forum Internasional: Pembelajaran Global dalam Pemberian Makanan Bergizi.
Forum Internasional: Pembelajaran Global dalam Pemberian Makanan Bergizi.

PeluangNews, Jakarta — Program Pemberian Pangan Bergizi dan Edukasi Gizi bagi Siswa, atau dikenal dengan GENIUS, terbukti memberikan dampak positif terhadap peningkatan status gizi dan literasi pangan anak-anak sekolah.

Program inisiatif Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) ini diluncurkan pada 2023, berjalan hingga 2024, dan kini menjadi bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Kewaspadaan Pangan NFA, Nita Yulianis, memaparkan hasil evaluasi baseline dan endline tahun 2024 yang dilakukan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI). “Jumlah siswa dengan status gizi baik mengalami kenaikan, sementara siswa dengan status gizi kurang dan buruk mengalami penurunan. Selain itu, pemahaman siswa terhadap pangan dan gizi meningkat, termasuk kesadaran akan pentingnya sarapan, konsumsi pangan beragam, dan upaya pencegahan sisa pangan,” jelas Nita pada Forum Internasional: Pembelajaran Global dalam Pemberian Makanan Bergizi yang digelar Bappenas di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Ia juga menegaskan, program ini berkontribusi pada penurunan angka Prevalence of Undernourishment (PoU) di Indonesia. “Pada 2024, PoU Indonesia tercatat sebesar 8,27 persen, turun dari tahun sebelumnya 8,53 persen,” ungkapnya.

Dalam implementasinya, GENIUS mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah dan direplikasi melalui pendanaan APBD di berbagai wilayah, seperti Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Kabupaten Bandung Barat.

Deputi Sistem dan Tata Kelola NFA, Tigor Pangaribuan, menekankan bahwa program MBG tidak hanya berdampak pada perbaikan gizi anak, tetapi juga menggerakkan perekonomian lokal. “Bisa dibayangkan, jika satu dapur mengolah 300 kg ayam sekali masak, maka 1.000 dapur membutuhkan 300 ton ayam. Ini baru 1.000 dapur, bayangkan dampaknya jika ada 30.000 dapur di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Sekretaris Utama Kementerian PPN/Bappenas, Teni Widuriyanti, menambahkan bahwa MBG adalah program lintas sektor yang menyentuh aspek kesehatan, pendidikan, pangan, hingga pengadaan barang dan jasa. “Di dalam aspek pangan itu ada penyediaan pangan, jaminan mutu pangan yang harus kita pastikan, ada fortifikasi pangan, serta keamanan pangan termasuk juga waste management,” terangnya.

Acara tersebut juga dihadiri Wakil Rektor Bidang Konektivitas Global, Kerja Sama, dan Alumni IPB University, Iskandar Zulkarnaen; WFP Country Director, Jennifer Rosenzweig; Director School Meal Coalition, Donald Bundy; serta perwakilan dari sejumlah negara seperti Brasil, Jepang, dan Finlandia.

pasang iklan di sini