Menyongsong program kerja tahun 2018, Puskud Jatim bakal fokus pada usaha sektor pertanian, utamanya tanaman padi dan revitalisasi mesin menggilingan padi
RAPAT Program Kerja Pusat Koperasi Unit Desa Jawa Timur (Puskud Jatim) yang digelar tengah Desember lalu, sepakat memperkuat kembali bisnis inti di sektor pertanian, yaitu produk tanaman padi berikut unit produksi turunannya.
Gagasan tersebut disetujui oleh 77 utusan peserta KUD dan 30 Kepala Perwakilan Puskud Jatim dan akan dimulai dengan pilot project yang melibatkan 25 KUD dari 702 KUD anggota Puskud Jatim. Untuk projek awal itu, 25 KUD tersebut disasar untuk menggarap minimal 1.000 hektar hingga 1.500 hektar lahan pertanian.
Untuk membiayai proyek rintisan tersebut, Ketua Puskud Jatim Mardjito GA mengatakan selain bersinergi dengan anggota (KUD), pihaknya akan mengupayakan pinjaman pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Dia optimistis, program back to basic itu membuahkan hasil positif karena sejalan dengan program pemerintah dalam penyediaan pangan, terutama beras yang merupakan makanan pokok lebih dari 95 % rakyat Indonesia. Apalagi dari 702 KUD Anggota, sebanyak 199 KUD masih eksis memiliki mesin penggilingan padi (Rice Milling Unit-RMU), berikut sarana lainnya seperti gudang (kapasitas rerata 1.000 ton), lantai jemur dan kantor, tester, timbangan, mesin jahit serta zak/packing.
Jatim sendiri pada 2017 mampu menghasilkan 6,36 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dan merupakan penyumbang terbesar untuk skala nasional, sehingga memegang peranan penting dalam pencapaian program swasembada pangan.
Mengenai besaran modal dibutuhkan, Mardjito menambahkan setiap KUD sedikitnya butuh modal kerja Rp1 miliar, sehingga total 25 KUD menjadi Rp 25 miliar. Selain itu, penguatan jaringan ke anggota juga diperluas pada usaha USP Terintegrasi. Rencananya ada 100 KUD dengan modal yang dibutuhkan Rp15 miliar. Anggota USP KUD Terintegrasi hingga kini sudah 196 KUD, dengan modal penyertaan Puskud Jatim sebesar Rp19,6 milyar.
Puskud Jatim tetap berharap kepada Pemerintah baik di Provinsi maupun Pusat agar dapat memberikan kesempatan dan peluang yang lebih luas lagi bagi pertumbuhan Koperasi khususnya KUD untuk berperan serta dalam membangun dan mengembangkan perekonomian kerakyatan di Jawa Timur.
Beberapa tahun terakhir ini Puskud Jatim dalam strategi usahanya telah melakukan terobosan-terobosan agar anggotanya bisa tetap hidup dan mandiri. Melalui strategi usaha ‘Kemitraan dan Penyertaan’, Puskud Jatim berharap dapat menunjang permodalannya guna membangun dan mengembangkan kegiatan usaha secara bersama-sama dengan para Anggotanya. (Fat)