JAKARTA—Pasokan buah-buahan Indonesia menunjukkan pasokan yang berlimpah ruah. Harganya pun relatif terjangkau dan mudah diperoleh.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pada 2020 produksi buah nasional 24,8 juta ton dan pada Januari hingga 1 Agustus ini tercatat 7,9 juta ton.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pada 2020, ekspor hortikultura mencapai sebesar 645,48 juta dolar atau meningkat sebesar 37,75% dibanding tahun 2019. Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan.
“Selama masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020, nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar 389,9 juta dolar AS atau meningkat 30,31% dibanding tahun 2019. Adapun lima negara tujuan utama ekspor ini antara lain Tiongkok, Hong Kong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan” kata Syahrul, Senin (9/8/21).
Kelebihan produksi buah-buahan di Indonesia adalah kaya akan varietas, misalnya pada buah mangga, di Indonesia terdapat 24 varietas mangga dari 35 varietas mangga dunia. Sementara dari 76 varietas pisang dunia, sebanyak 37 varietas pisang juga dimiliki oleh negeri ini. Hal ini belum termasuk deretan buah dan sayur lainnya.
Buah tropis khas Indonesia dengan jenis dan kualitas yang cukup bagus dan beraneka ragam ini tidak hanya diminati secara nasional, tetapi juga diminati dunia. Ruang untuk mendorong buah lokal yang lebih baik akan menjadi salah satu upaya yang sangat penting salah satunya melalui Gelar Buah Nusantara (GBN).
“Kita bersama mendorong agar kita mengonsumsi buah. Buah itu baik untuk tubuh, kaya nutrisi, memperkuat imun, dan buah Nusantara dari Sabang sampai Merauke harus bisa kita sama-sama populerkan hingga mendunia. Buah Nusantara kita bermanfaat bagi tubuh dan bagi perekonomian kita,” kata tutup Syahrul.
Sebagai catatan dari sisi produksi buah, dari 2000 hingga 2020, rata-rata pertumbuhan produksi buah Indonesia per tahun meningkat 6,06%. Namun, peningkatan produksi ini tidak diikuti dengan peningkatan konsumsi masyarakat Indonesia untuk buah.
Rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia untuk buah-buahan pada 2020 sebesar 88,56 gram/kapita/hari, turun sebesar 1,4% dibanding 2019. Angka konsumsi hanya sebesar 59,04% dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan konsumsi buah sebesar 150 gram/kapita/hari.
