hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Produk Peternakan, Pertanian, dan Rempah Jawa Timur Kantongi Kontrak Ekspor Rp17,70 Miliar di Singapura

Kontrak dagang antara pelaku usaha Jawa Timur dan buyerSingapura pada East Java Trade and Investment.
Kontrak dagang antara pelaku usaha Jawa Timur dan buyer
Singapura pada East Java Trade and Investment.

PeluangNews, Jakarta-Produk peternakan, pertanian, dan rempah-rempah Jawa Timur kembali mencatat capaian positif di pasar internasional. Pada East Java Trade and Investment Forum 2025 yang digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, beberapa waktu lalu, pelaku usaha Jawa Timur berhasil mengamankan transaksi ekspor senilai USD 1,06 juta atau sekitar Rp17,70 miliar.

“Pelaku usaha Jawa Timur berhasil mendapatkan transaksi ekspor melalui kontrak dagang dengan buyer Singapura sebesar Rp17,70 miliar. Melalui forum ini, pemerintah mempromosikan potensi dagang dan investasi usaha di Jawa Timur kepada pelaku bisnis Singapura,” ujar Atase Perdagangan RI di Singapura, Billy Anugrah, dalam keterangan resminya.

Empat perusahaan Jawa Timur menandatangani nota kesepahaman tersebut. Mereka adalah PT Charoen Pokphand Jaya untuk produk anak ayam (day old chick), PT Mitratani Dua Tujuh untuk aneka produk pertanian, serta CV Miracle Agro Spices dan PT Pratama Spices Indonesia untuk produk rempah-rempah.

Forum ini juga menghadirkan 20 eksportir unggulan dari Jawa Timur, di mana 16 di antaranya merupakan pelaku UMKM dari sektor makanan dan minuman, pertanian, dan manufaktur. Empat pelaku usaha lainnya berasal dari sektor kawasan industri (industrial park).

East Java Trade and Investment Forum 2025 diselenggarakan oleh Atdag Singapura bekerja sama dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Singapura, KBRI Singapura, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, serta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan dagang antara Indonesia dan Singapura. Acara tersebut turut dihadiri Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah menilai forum ini sebagai kesempatan penting untuk memperluas jaringan bisnis dan membuka peluang investasi. “Pelaku usaha Jawa Timur dapat berkontribusi sebagai pusat produksi dan pemasok rantai nilai terintegrasi bagi berbagai produk yang diproduksi perusahaan Singapura,” ujarnya.

Pemilik Namira Ecoprint, Yayuk Eko Agustin, turut mengapresiasi dukungan yang diberikan Kementerian Perdagangan. “Terima kasih atas dukungannya, kami berharap selanjutnya bisa terus diajak mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Kami tunggu kesempatannya,” kata Yayuk.

Perdagangan Indonesia–Singapura

Singapura konsisten menjadi mitra dagang strategis bagi Indonesia. Negara tersebut menempati posisi kelima sebagai tujuan ekspor Indonesia dan posisi kedua sebagai negara asal impor dalam enam tahun terakhir (2020–2025). Komoditas ekspor utama Indonesia ke Singapura mencakup perhiasan, logam, dan timah. Sementara itu, komoditas impor terbesar dari Singapura adalah logam, instrumen navigasi, serta mesin pengolah data otomatis.

Pada Januari–September 2025, total perdagangan kedua negara tercatat mencapai USD 23,98 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Singapura sebesar USD 10,27 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Singapura mencapai USD 13,70 miliar.

pasang iklan di sini