hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Kolom  

Prioritas SDM tak Bergeser

Pendidikan perkoperasian merupakan pembeda sokoguru perekonomian dengan pelaku usaha lainnya. Melalui pendidikan, anggota menjadi lebih loyal terhadap koperasi, seperti yang dirasakan Kodanua.

Di tengah era disrupsi dengan maraknya kehadiran layanan pinjaman online, KSP Kodanua tetap bertaji. Ini dibuktikan dengan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi dari Jelambar Jakarta Barat ini yang tak tergerus.  Upaya menjaga kepercayaan tersebut, Sabtu (21/3/2020) lalu,  Kodanua menggelar Rapat Anggota Tahunan ke-42 seraya memperketat seleksi kehadiran anggota dari risiko terpapar Virus Corona 19. Dalam acara rutin tahunan itu, Ketua KSP Kodanua HR Soepriyono melaporkan kinerja usaha sepanjang 2019 yang mengalami penurunan tipis lantaran perlambatan ekonomi global. Yang menggembirakan adalah pada peningkatan  anggota mencapai 5.537 orang, meningkat 57% dari tahun sebelumnya 3.524 orang. Soepriyono,  mengatakan, kunci utama terjaganya kepercayaan anggota adalah pada pendidikan perkoperasian.

“Kodanua secara teratur mengadakan pendidikan perkoperasian bagi anggota dan calon anggota serta karyawan. Melalui pendidikan ini pola pikir dan wawasan anggota dapat menjadi lebih kreatif untuk mendukung pengembangan usaha koperasi,” tuturnya.

Seperti diketahui, pendidikan perkoperasian kepada anggota dan karyawan merupakan salah satu prinsip dasar yang membedakan sokoguru perekonomian ini dengan pelaku usaha lain seperti korporasi.

Sepanjang tahun lalu, peningkatan pengetahuan tentang perkoperasian kepada anggota, calon anggota dan karyawan, dilakukan secara langsung bertepatan dengan pelaksanaan pelayanan koperasi.

Sedangkan pendidikan kepada karyawan dilaksanakan di kantor cabang dan cabang pembantu masing-masing melalui kunjungan-kunjungan yang dilakukan oleh Pengurus atau badan Pengawas.

Sementara pendidikan karyawan secara berkelompok dilakukan secara rutin setiap bulannya khususnya kepada para pimpinan dan wakil pimpinan cabang dan capem yang dilakukan bersamaan dengan rapat – rapat evaluasi.

Soepriyono menambahkan, pendidikan perkoperasian juga diikuti dengan peningkatan kualitas layanan kepada anggota. “Kodanua terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepada anggota agar lebih nyaman dan lebih loyal,” ungkapnya.

Pinjaman Kodanua 2019 tercatat sebesar Rp207,46 miliar, turun tipis dibanding 2018 sebesar Rp211,46 miliar. Penurunan ini lebih dikarenakan faktor eksternal perlambatan ekonomi. Sebab sebagian besar peminjam Kodanua adalah pedagang kecil dan mikro. Perlambatan ekonomi menyebabkan anggota pedagang untuk menahan ekspansi usaha.

Pada tahun ini, Kodanua tetap optimis meski dihadapkan pada merebaknya wabah virus corona. Komunikasi dengan anggota terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, pendidikan perkoperasi juga akan tetap dilakukan.  (Kur)

pasang iklan di sini