octa vaganza

Prinsip-prinsip Manajemen Henry Fayol

Penggunaan metode yang tepat merupakan kata kunci. Bagi Fayol, manajemen tak identik dengan kecerdasan pribadi. Keterampilan selalu dapat diajarkan, berdasarkan prinsip-prinsip pokok dan teori umum.

SEBAGAI tokoh teori manajemen klasik, teorinya sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja. Ia juga memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Bukunya yang terbit pada 1916, General and Industrial Management, mendongkrakan nama Henry Fayol (1841-1925).

Fayol yakin, keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadi perorangan, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi. Manajemen lebih merupakan satu keterampilan, dan ini dapat diajarkan (harus dipelajari), dipahami dari prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan.

Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam enam kegiatan: Teknis, yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang produksi; Dagang (Beli, Jual, Pertukaran); Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal; Keamanan, melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan; Akuntansi, pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.

Yang namanya manajerial, dan ini terterima hingga hari ini, terdiri dari lima fungsi: perencanaan (planning); pengorganisasian dan (organizing); memerintah (commanding); pengkoordinasian (coordinating); dan pengendalian (controlling). Ajaran Fayol lainnya: Kemampuan dan keterampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari; Kemampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis organisasi.

Prinsip-prinsip manajemen, dia katakan, lebih baik daripada hukum manajemen. Sebab, hukum bersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi. Ada belasan prinsip manajemen dari Fayol, antaranya:

Pembagian kerja, yaitu semakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya; Otoritas dan tanggung jawab, diperoleh melalui perintah dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang formal; Disiplin, kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Perlu kepemimpinan yang baik juga penghargaan terhadap prestasi dan penerapan sanksi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.

Selanjutnya, Kesatuan komando; Kesatuan pengarahan, sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sama yang harus dipimpin oleh seorang manajer; Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap kepentingan umum; Renumerasi Personel; Sentralsiasi, tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi; Rantai Skalar, garis kewenangan tersusun bertingkat dari atas sampai ke tingkat terendah; Tata tertib, terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat; Keadilan, sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya; dan Stabilitas masa jabatan; Inisiatif, dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.

  1. Semangat korps, dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.

Henry Mintzberg mengkritisi, teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang lebih stabil dengan lingkungan yang mudah diramalkan. Teori Fayol juga dianggap terlalu berpegang kepada kewenangan formal, hingga sering antara satu prinsip dan prinsip lainnya tidak sejalan. Bagaimanapun, kritik tetap bernilai sehat; tapi berpikir komprehensif jauh lebih sehat.

Exit mobile version