
PeluangNews, Jakarta – Polemik pemberian gelar pahlawan kepada mantan Presiden Soeharto terjawab sudah.
Bertepatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto Istana Negara, Jakarta Pusat.
Soeharto menjadi satu dari 10 tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional tersebut. Sebelumnya rencana pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto terjadi pro dan kontra.
Soeharto merupakan Presiden RI yang di lengserkan dalam aksi demonstrasi mahasiswa dan rakyat pada era reformasi 1998.
Penganugerahan diberikan langsung kepada ahli warisnya yang hadir di Istana, yakni Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut, dan Bambang Trihatmodjo.
Soeharto dikategorikan sebagai pahlawan bidang perjuangan. Presiden ke-2 RI itu diberikan gelar lantaran perjuangannya menonjol sejak masa kemerdekaan.
“Jenderal Soeharto menonjol sejak masa kemerdekaan. Sebagai wakil komandan BKR Yogyakarta ia memimpin pelucutan senjata Jepang, Kota Baru 1945,” kata narator saat Prabowo memberikan tanda gelar kepada ahli warisnya itu.
Gelar pahlawan nasional bukan hanya diberikan kepada Soeharto, tetapi juga kepada Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia menjadi pahlawan dalam bidang perjuangan politik dan pendidikan Islam.
Gus Dur dianggap sebagai tokoh bangsa yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme di Indonesia.
Penganugerahan ini diberikan berdasarkan Keppres Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan di Jakarta, pada 6 November 2025.
“Menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada mereka yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi, atas jasa-jasanya yang luar biasa, untuk kepentingan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa,” bunyi kutipan Keppres.
Berikut adalah 10 nama yang dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto:
1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik)
3. Almarhumah Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata
7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata)
10. Almarhum Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi). []







