hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Presiden Jokowi: Semoga Ramadan Membawa Kesucian dan Kedamaian untuk Kita

Foto: Presiden Jokowi | Dok. Tangkapan Layar-Hawa

Peluang News, Jakarta – Umat Islam Indonesia sebagian besar melaksanakan puasa Ramadan perdana pada hari ini (Selasa, 12/4/2024). Semalam selepas Salat Isya, pelaksanaan Salat Tarawih berjemaah semarak di masjid-masjid di Tanah Air

Hal itu menyusul ketetapan Kementerian Agama usai melaksanakan sidang Isbat Minggu (11/3/2024) petang.

Berselang keputusan pemerintah mengenai penetapan awal puasa, Presiden Joko Widodo pun langsung memberikan ucapan selamat menyambut Ramadan dan ibadah puasa bagi umat Islam di Tanah Air. Ucapan Presiden itu diunggahnya di akun media sosial resmi X, @jokowi pada Senin (11/3/2024) malam.

“Selamat menyambut ibadah puasa. Marhaban ya Ramadan. Selain menahan lapar dan dahaga, puasa merupakan kesempatan untuk membersihkan hati dan jiwa,” tulis Jokowi.

“Semoga bulan Ramadan membawa kesucian dan kedamaian untuk kita semua,” kata dia.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadan 1445 H atau awal puasa Ramadan 2024 jatuh pada Selasa (12/3/2024).

Sebelumnya usai sidang Isbat, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, penetapan awal Ramadan 2024 diputuskan secara bersama dalam sidang isbat pada Minggu (10/3/2024) petang.

Sidang Isbat dilaksanakan dengan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama yang dihadiri juga para duta besar negara sahabat dan perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam.

Selain itu, melibatkan juga BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), MUI (Majelis Ulama Indonesia), dan Komisi VIII DPR RI.

Sebagaimana diketahui, puasa 1 Ramadan di Tanah Air tidak serempak dilaksanakan umat Islam. Sebagian umat Islam ada yang melaksanakan puasa Ramadan pada Senin (11/3/2024).

Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, perbedaan penentuan awal puasa Ramadan 2024 adalah hal biasa. Dia meminta semua pihak saling menghormati dan tidak perlu menyamakan perbedaan.

“Mari kita saling hormati, dan saling cari titik temu. Yang sama tidak perlu dibeda-bedakan, yang beda tidak usah dipersamakan,” ujar Yaqut, menandaskan.

Dia mengimbau seluruh umat Islam di Indonesia untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta terus menciptakan toleransi.

“Mari momentum Ramadan ini untuk saling introspeksi, memperbanyak ibadah, dan kembali bergandengan tangan usai kontestasi politik,” tambah Menag Yaqut. []

pasang iklan di sini