TANGERANG-—Presiden Direktur Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Kamaruddin Batubara meluncurkan buku yang ditulisnya bersama Irsyad Muchtar bertajuk “Pengalaman Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia: Pembiayaan Mikro Tata Air dan Sanitasi” di Hotel Ibis, Serpong, Tangerang, Jumat (19/10/2018).
Buku ini mengupas program sekaligus skema pembiayaan (Skim) dari Kopsyah BMI memberikan fasilitas air bersih dan sanitasi kepada keluarga miskin, terutama bagi anggota Kopsyah BMI. Kamaruddin berharap lewat buku ini bisa memberikan inspirasi terutama kepada koperasi syariah di daerah lain untuk menduplikasi programnya.
“Silahkan saja kalau ada yang tergerak bisa menjadikan buku ini sebagai pedoman untuk skema pembiayaannya. Saat ini kami masih fokus di Banten. Faktanya tak satu pun kabupaten di provinsi ini bebas dari kebiasaan buang air besar sembarangan,” papar Kamaruddin kepada Peluang, Jumat (19/10/2018).
Kamaruddin juga berharap pemerintah mengeluarkan regulasi agar menjadikan kredit untuk rakyat memperbaiki sanitasinya seperti halnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Implementasinya bisa disalurkan kepada koperasi. Dia juga berencana program tata air dan sanitasi ini bisa menjangkau seluruh Banten dalam lima tahun.
Dalam peluncuran buku dipadu dengan diskusi ini hadir Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Septage Management Spesialist dari Iuwash Plus (Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygene Penyehatan lingkungan untuk Semua) Budi Darmawan, serta sejumlah aktivis lingkungan lainnya.
Dalam sambutannya Bupati Tangerang menyambut baik kehadiran buku ini dan memberikan apresiasinya program mikro tata air dan sanitasi dari Kopsyah BMI.
“Apa yang dilakukan Kopsyah BMI sejalan dengan program dari kami, Gerakan bersama rakyat berantas pemukiman kumuh dan miskin (Gebrak Pak Kumis). Program ini cikal bakalnya dari BMI,” ujar Zaki.
Suasana peluncuran buku-Foto: Dokumentasi Peluang.Sementara Budi Darmawan menyatakan ketakjubannya atas kirpah dari Kopsyah BMI. Katanya, koperasi ini sangat serius mengurus air dan sanitasi dengan mengajak partisipasi masyarakat miskin itu sendiri.
“Cara Kopsyah BMI dengan mengadakan pertemuan sekali seminggu sangat efesien untuk menjaring apa kebutuhan anggotanya,” tutup dia (Irvan Sjafari).