JAKARTA—Presiden Joko Widodo mengapresiasi sinergitas yang dibangun antara pemerintah melalui Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Dalam pengarahannya pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2021, Rabu (24/11/21), Jokowi menyebut sinergitas ini sesuatu yang prudent untuk ikut mengatasi problem yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama satu setengah tahun
“Setiap masalah meskipun dalam skala kecil, jajaran Kemenku, BI, OJK DAN lPS langsung menggelar pertemuan untuk mencari solusi. Komunikasi antar lembaga ini sangat baik dan bisa saling mengisi,” ujar Presiden.
Hal penting seperti ini harus diteruskan dengan kehati-hatian, karena memang ketidakpastian itu ada di mana-mana dan sulit dikalkulasi, sulit diukur.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mendorong BI agar berkontribusi lebih besar untuk menggerakkan sektor riil. Bank Indonesia diharapkan mengambil bagian yang lebih signifikan dalam reformasi fundamental yang sedang digulirkan.
“BI harus berkontribusi lebih besar untuk ikut menggerakkan sektor riil, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, dan membantu para pelaku usaha utamanya sektor UMKM agar bisa kembali produktif,” ucap Jokowi.
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2021 bertema “Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi” selain dihadiri jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, juga perwakilan negara-negara sahabat dan kalangan pengusaha (Van).