
PeluangNews, Adonara, Flores Timur – Dengan premi hanya Rp16.800 per bulan, anggota Koperasi Kredit (Kopdit) Pintu Air Cabang Adonara, Flores Timur, kini mendapatkan perlindungan lengkap dari BPJS Ketenagakerjaan. Program ini memberikan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, yang diharapkan mampu memberi rasa aman bagi para petani, nelayan, dan pelaku UMKM di wilayah tersebut.
Antusiasme anggota terlihat dalam kegiatan sosialisasi dan pendampingan yang digelar Kopdit Pintu Air Cabang Adonara, dihadiri puluhan anggota dari berbagai kelompok usaha.
Pengurus Pendamping Kopdit Pintu Air Area Flores Timur, Agustinus Nong, menjelaskan manfaat program ini. Menurutnya, dengan premi terjangkau tersebut, peserta mendapatkan dua perlindungan utama: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
“Program ini memberi rasa aman dan jaminan finansial bagi anggota koperasi dan keluarga mereka jika terjadi risiko saat bekerja,” ujar Agustinus, yang juga Sekretaris 1 KSP Kopdit Pintu Air, Kamis (14/8).
Ia menambahkan, jika peserta mengalami kecelakaan kerja, BPJS Ketenagakerjaan akan menanggung biaya pengobatan tanpa batas, termasuk santunan dan fasilitas rehabilitasi. Sedangkan bagi peserta yang meninggal dunia, ahli waris akan menerima santunan tunai serta beasiswa pendidikan untuk anak yang ditinggalkan.
“Sebagai koperasi yang bergerak di sektor pemberdayaan ekonomi, kami merasa bertanggung jawab memastikan anggota kami terlindungi. Keikutsertaan dalam BPJS Ketenagakerjaan adalah langkah nyata menciptakan rasa aman bagi mereka,” tambahnya.
Salah satu anggota, Nona Maria, mengapresiasi inisiatif ini. Menurutnya, premi yang murah dengan manfaat besar sangat membantu pekerja sektor informal.
“Selama ini kami bekerja tanpa jaminan. Jika terjadi sesuatu, kami harus menanggung biaya sendiri. Dengan program ini, kami jadi lebih tenang,” ucapnya.
Kegiatan sosialisasi ini juga dihadiri sejumlah pengurus Kopdit Pintu Air, di antaranya Kadiv SDM Anastasia Lokodei, Manajer Area Gervasius Gega, Ketua Komite Cabang Adonara Adrianus Ama Kayan, Manajer Kornelis Kor, Wakil Komite Didimus Dosi Tupen, serta para relawan. (*)