hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Prabowo dan Empat Pemimpin Negara ASEAN Bahas Kebijakan Tarif Impor AS

Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas, Indonesia Hemat Rp20 Triliun Lebih
Presiden Prabowo Subianto/Dok. Tangkapan Layar-Hawa

PeluangNews, Jakarta – Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menaikkan tarif impor barang membuat banyak negara termasuk ASEAN harus mengambil langkah antisipasi agar tidak berdampak buruk terhadap perekonomian negara masing-masing.

Presiden Prabowo Subianto bersama empat pemimpin negara anggota ASEAN, misalnya, kompak membahas respons terhadap kebijakan tarif impor yang baru diumumkan oleh Donald Trump.

Pada 2 April 2025, Trump mengumumkan penerapan tarif minimal 10% terhadap semua impor barang dari seluruh dunia. Sementara, Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32%.

Tim Media Prabowo dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025), mengungkapkan, Presiden Prabowo melakukan telewicara dan bertukar pandangan dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., dan PM Singapura Lawrence Wong dalam menghadapi kebijakan Trump ini.

“Presiden Prabowo Subianto bersama pemimpin empat negara anggota ASEAN lainnya berkomunikasi untuk membahas respons terhadap kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik dari Amerika Serikat (AS) yang diumumkan Presiden AS Donald Trump,” tulis keterangan Tim Media Prabowo.

PM Malaysia Anwar Ibrahim membenarkan hal itu. Bahkan Anwar mengatakan mereka sedang berkoordinasi untuk menanggapi masalah tarif Trump tersebut.

“Hari ini saya berkesempatan melakukan diskusi melalui telepon dengan para pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Singapura, untuk memperoleh pandangan dan mengoordinasikan tanggapan bersama mengenai masalah tarif timbal balik oleh Amerika Serikat (AS),” ujar Anwar dalam akun Instagram-nya.

Menurut dia, Menteri Ekonomi ASEAN akan bertemu pada pekan depan, di mana mereka bakal menindaklanjuti pembicaraan terkait solusi terbaik menghadapi penerapan tarif resiprokal AS tersebut.

“Insya Allah, pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN minggu depan akan terus membahas masalah ini dan mencari solusi terbaik bagi seluruh negara anggota,” kata Anwar.

Selain Indonesia, tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap negara-negara ASEAN yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam 24%, Filipina 17%, Singapura 10%, Kamboja 49%, Laos 48%, Vietnam 46%, Myanmar 44%, dan Thailand 36%. []

pasang iklan di sini