hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Potensi Ekonomi Biru di Indonesia Perlu Dioptimalkan

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa/Dok. Bappenas

Peluang news, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa menyampaikan, potensi ekonomi biru di Indonesia itu sangat besar.

Namun, potensi ini belum dapat dimaksimalkan atau dioptimalkan secara keseluruhan.

“Jadi, potensi ekonomi biru di Indonesia besar sekali dan mungkin yang dieksplorasi baru beberapa persen saja di seluruh permukaan bumi,” kata Suharso dalam kegiatan Indonesia Development Forum 2023 di Batam, Kepulauan Riau, dikutip Selasa (19/12/2023).

Secara global, Organisation for Economic Co-operation and Development memproyeksikan nilai tambah ekonomi biru mencapai US$30 triliun pada 2030.

Ekspor barang berbasis laut pada 2020 juga menunjukkan adanya potensi besar dari ekonomi biru yang mencapai US$1,3 triliun.

Bahkan, meskipun terjadi kontraksi sebesar 3,2% pada masa pandemi Covid-19, sektor ini tetap menjadi salah satu sektor yang paling tangguh.

Menurut Suharso, apabila ekonomi biru yang sangat besar ini mampu dioptimalkan, maka Indonesia dapat memperoleh banyak manfaat, seperti keuntungan ekonomi, perlindungan terhadap habitat dan biodiversitas, serta penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 20%.

Apalagi, Indonesia memiliki lautan yang luas yang bisa dijadikan modal dengan berbagai potensi kandungan gas dan perikanan yang besar di dunia. Bahkan, hampir sepertiga pelayaran dunia itu pasti melalui Laut Natuna, di Indonesia.

“Saat potensi yang sangat besar ini dapat dioptimalkan, maka kita tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan perlindungan efektif terhadap habitat dan keanekaragaman hayati, serta menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 20 persen,” jelas Suharso

“Apalagi kita tidak hanya memiliki Natuna, melainkan juga mempunyai Selat Malaka, Teluk Cendrawasih (Kabupaten Biak Numfor, Papua), Selat Capalulu (Maluku Utara), dan masih banyak lagi,” sambungnya. (OL-1)

Baca Juga: Bappenas Targetkan 2 Juta UMKM Masuk E-Katalog LKPP

pasang iklan di sini