
Peluang News, Jakarta – Posko angkutan lebaran terpadu 2024 yang dibuka sejak 3 April 2024 hingga 18 April 2024, resmi ditutup Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. Posko ini sendiri memantau pergerakan pemudik baik saat aurs mudik maupun arus balik dari Aceh sampai Papua.
“Apa yang kita lakukan tentu memberikan makna dan doa kita untuk mudik ceria itu terlaksana dengan baik,” kata Menhub Budi Karya saat penutupan posko angkutan lebaran di Kantor Kemenhub, Jumat (19/4/2024).
Pada Lebaran 2024 tahun ini, jelas Menhub Budi Karya, terjadi sebanyak 242 juta pergerakan mudik, bahkan, sambungnya, di Jakarta terjadi sebanyak 41 juta pergerakan.
“Kami bekerja sama dengan provider terbesar di negara ini, dan tercatat 242 juta pergerakan, baik mudik maupun aglomerasi. Ini menunjukkan jumlah itu memang ada, bahkan Jakarta terjadi 41 juta pergerakan. Dengan catatan apa yang kami lakukan adalah memang sistematis dan koordinatif, sehingga itu bukan angka-angka untuk menakut-nakuti, itu riset sahih dan dibuktikan pihak kompeten sehingga menjadi catatan membuat kita mempersiapkan diri lebih baik,” beber Menhub Budi.
Di sisi lain, Budi juga telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo, bahwa pihaknya beserta pemangku kepentingan lainnya telah menjalani semua kegiatan selama mudik dan arus balik di tahun ini
“Beliau menyampaikan apresiasi dan catatan hal yang perlu dievaluasi. Kami berterima kasih karena presiden begitu intens dari hari ke hari memberikan catatan-catatan,” teeangnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugiatno mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa kebijakan dan kegiatan saat pelaksanaan penyelenggaraan angkutan Lebaran terpadu 2024.
“Yang pertama melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan non tol, jalan tol, dan jalan akses menuju simpul-simpul transportasi. Yang kedua melakukan penerapan terhadap kebijakan pengaturan dan pengendalian transportasi,” ungkapnya.
Ketiga, lanjut dia, melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait mengenai kebijakan-kebijakan pendukung dalam penyelenggaraan angkutan lebaran. Keempat, melakukan pemisahan sepeda motor angkutan barang dan angkutan penumpang di pelabuhan penyeberangan khusus di lintasan Merak dan Bakauheni.
“Kelima melakukan ramp check terhadap semua sarana angkutan umum. Keenam melakukan kerjasama dengan media dalam hal pelaporan dan pemberitaan selama masa lebaran, ketujuh melaksanakan mudik dan balik gratis,” imbuhnya.
Terakhir, menyelenggarakan posko pusat angkutan lebaran terpadu yang bertempat di ruang Mataram Kementerian Perhubungan.
“Seperti command center angkutan lebaran yang diketuai oleh pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan dan diikuti oleh 24 instansi dan mitra kerja yang terbagi dalam dua shift dalam satu hari dengan melakukan operasi pengecekan data dan pemantauan terhadap 746 simpul transportasi dan titik pantau di seluruh Indonesia,” ujarnya. (Aji)