Peluang News, Jakarta – Aspek keberlanjutan menjadi perhatian utama dalam pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dalam rapat perdana Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Jumat (16/5/2025), Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, menekankan pentingnya pelibatan PT Pos Indonesia dalam penguatan distribusi dan keberlanjutan koperasi.
“Strategi ke depan karena Koperasi Desa Merah Putih mesti sustain, jadi kalau boleh, perlu ada pilot project seperti yang kita lakukan bersama Pos Indonesia saat Ramadan lalu,” ujar Arief. “Dari pilot project itu bisa di-copy paste langsung, karena Pos punya sekian banyak lokasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.”
Menurut Arief, keberadaan jaringan Kantor Pos di berbagai daerah dapat dimanfaatkan sebagai mini distribution center untuk mendukung koperasi desa. Ia mencontohkan keberhasilan program Operasi Pasar Pangan Murah yang digelar sejak 24 Maret hingga akhir Ramadan 2025, yang menjangkau hingga 3.751 titik distribusi di seluruh Indonesia.
“PT Pos agar bisa bersama kita untuk dukung program Koperasi Desa Merah Putih ini,” imbuhnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pangan tahunan di momentum Ramadan dan Idulfitri 2025 tercatat jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Inflasi pangan tahunan di Maret dan April 2025 masing-masing sebesar 0,37% dan 0,64%, jauh menurun dibanding Maret dan April 2024 yang mencapai 10,33% dan 9,63%.
Arief juga menyampaikan bahwa arahan Presiden Prabowo sangat jelas dalam hal ketahanan pangan nasional. “Dalam beberapa kesempatan saya mendengar langsung perintah Bapak Presiden, bahwa yang pertama adalah produksi. Produksi itu harus naik signifikan, karena nomor satu itu pangan,” tegasnya. “Kalau sudah produksi, berarti harus di-offtake. Nah salah satunya, pemerintah menyiapkan program Koperasi Desa Merah Putih.”
Ia menjelaskan bahwa koperasi ini akan disesuaikan dengan potensi daerah. “Misalnya kalau daerah pertanian, di situ ada gudang, penggilingan, dan gerai jual beli sembako. Plafon kreditnya disiapkan Rp 3 miliar. Ini ide cemerlang untuk memperkuat sektor hulu dan hilir secara bersamaan,” lanjut Arief.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan target pembentukan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih dalam waktu enam bulan. “Bayangkan, dari tidak ada menjadi 80.000 koperasi yang operasional. Oleh karena itu, mohon dukungan semua pihak,” kata Zulhas.
Ia menekankan bahwa koperasi ini bukan berupa bantuan dana hibah, melainkan akses plafon kredit Rp 3 miliar dengan bunga rendah. “Ini pinjaman. Nanti harus dikembalikan. Bayarnya enam tahun,” tegasnya.
Zulhas berharap program ini bisa membuka akses langsung desa ke pusat-pusat keuangan, produsen, dan BUMN. “Ini akan memberi akses luas terhadap desa, sehingga desa bisa tumbuh ekonominya. Kalau desa maju, maka Indonesia pun akan lebih maju,” tuturnya.
Sebagai informasi, program percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih ini dilandasi oleh Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 dan diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang membentuk Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih.